Jakarta, CNN Indonesia -- Winger Manchester City, Raheem Sterling, bingung terhadap perilaku rasial yang masih bergentayangan di negara maju seperti Inggris. Baru-baru ini ia menjadi korbannya.
Sterling mendapat serangan rasial di lokasi pemusatan latihan City di sekitar kompleks Stadion Etihad, Sabtu (16/12). Insiden ini terjadi sehari sebelum pertandingan ManCity vs Tottenham Hotspur digelar.
Seorang hooligan tiba-tiba melancarkan ujaran kebencian terhadapnya dilanjutkan dengan tendangan sebanyak empat kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan diketahui pelaku serangan bernama Karl Andersen. Pria berusia 29 tahun itu telah ditangkap Greater Manchester Police, Selasa (19/12).
 Raheem Sterling mendapat serangan rasial jelang pertandingan Manchester City vs Tottenham Hotspur. (REUTERS/Phil Noble) |
Anderson pun diseret ke meja hijau dan dinyatakan bersalah atas serangan rasial terhadap Sterling. Dalam pengadilan ia mengaku kehilangan kesabaran dan menyesal atas tindakannya.
Sterling dalam sebuah pernyataan sebagai korban di sidang pengadilan mengaku tak habis pikir masih ada orang yang malakukan aksi tak terpuji di zaman modern dewasa ini.
“Saya tidak menyangka perilaku seperti ini masih terjadi di zaman sekarang di Inggris,” ujar Sterling yang sukses mengemas dua gol kemenangan ManCity atas Spurs yang berakhir dengan skor 4-1.
 Raheem Sterling justru tampil menggila dan sukses mengemas dua gol pada laga Manchester City vs Tottenham Hotspur. (REUTERS/Phil Noble) |
Dilansir
BBC, Pengadilan Manchester telah mencatat bahwa Anderson memang kerap berurusan dengan hukum karena kasus kekerasan.
Ia telah menjalani hukuman sebanyak 25 kali dari 37 kasus pelanggaran, termasuk terkait kekerasan dalam sepak bola.
Hakim Diana Webb-Hobson menyebut aksi Anderson sebagai serangan yang tak beralasan dan mengerikan. Suporter garis keras Inggris tersebut akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum penjara 16 pekan ditambah denda 100 poundsterling.
Anderson pun tampak tak punya penyesalan berlebihan atas sanksi yang harus diterimanya. Ia hanya tersenyum saat dirinya dibawa masuk ke sel penjara.
(jun)