Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dipastikan tidak memiliki wakil tunggal putri pada perempat final Indonesia Masters 2018. Harapan terakhir Merah Putih, Fitriani, kalah dari tunggal putri Thailand Ratchanok Intanon dengan skor 17-21 dan 16-21 di putaran kedua, Kamis (25/1).
Fitriani tampil cukup impresif dalam pertandingan selama 40 menit. Berkali-kali pukulan
drop-shot Fitriani mampu mematikan langkah Intanon.
Namun, pebulutangkis pelatnas PBSI itu kerap membuat kesalahan sendiri yang dimanfaatkan dengan baik oleh Intanon yang merupakan unggulan keempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Banyak kesalahan sendiri dan mati sendiri. Pukulan dia lebih matang jadi harus latihan lebih keras lagi. Dan kurang siap juga kaki saya, jadi pertahanan saya mesti ditingkatkan lagi,” kata Fitrirani.
 Intanon tidak puas dengan penampilannya di babak kedua. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Selain faktor teknis, pebulutangkis 19 tahun tersebut juga mengungkapkan faktor angin menjadi salah satu penyebab kekalahan dari Intanon karena pukulannya mudah dipotong oleh tunggal putri utama Thailand.
Menurut sang pelatih, Herli Djaenudin, Fitriani masih harus meningkatkan fokus bermain dan keberanian dalam bertanding.
 Fitriani jatuh bangun menghadapi Intanon. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sementra Intanon mengaku tidak bermain terlalu bagus meski meraih kemenangan. Ia merasa tegang dengan kehadiran penonton di Istora Senayan yang banyak mendukung Fitriani.
“Saya pikir dia [Fitriani] punya banyak pendukung, dia punya pertahanan yang bagus. Saya percaya Indonesia punya potensi besar di bulutangkis, tapi dia butuh lebih banyak pengalaman,” ujar Intanon.
Sebelumnya, tiga tunggal putri Indonesia lainnya yakni Dinar Dyah Ayustine, Gregoria Mariska Tunjung, dan Hanna Ramadini, sudah gugur terlebih dahulu pada putaran pertama.
[Gambas:Video CNN] (jun)