Guardiola: Suporter Boleh Beropini Tapi Saya Manajer

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Feb 2018 21:36 WIB
Pep Guardiola memilih Claudio Bravo sebagai kiper di final Piala Liga, berseberangan dengan keinginan fan yang memilih Ederson Moraes.
Pep Guardiola ingin memberikan kesempatan pada Claudio Bravo di final Piala Liga. (Reuters/Lee Smith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang pertandingan final Piala Liga menghadapi Arsenal, Minggu (25/2), Pep Guardiola memutuskan Claudio Bravo menjaga gawang Manchester City.

Guardiola memilih Bravo lantaran penampilannya yang gemilang dan membawa The Citizens melaju hingga partai puncak.

Kiper asal Chile itu memang menjadi pilihan utama Guardiola di pentas Piala Liga, sesuai dengan kebijakannya merotasi pemain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun keputusan tersebut tidak mendapat respons positif dari fan yang menginginkan kiper utama, Ederson Moraes, tampil di final.

"Mereka boleh beropini tapi saya manajer. Anda dapat membawa fan di hadapan saya dan mereka memiliki opininya masing-masing. Saya mengerti itu, dan saya menghormatinya, tapi kami bisa ke final karena Claudio. Tanpa Claudio kami tidak mungkin ada di semifinal," ujar Guardiola.

"Ketika menghadapi Wolves dia melakukan penyelamatan ketika berhadapan satu lawan satu dan dia membuat penyelamatan di babak adu penalti. Dia pantas bermain di final dan dia akan bermain, karena suasana ruang ganti sangat penting di laga final," sambungnya.
Claudio Bravo menjadi pilihan Pep Guardiola di ajang Piala Liga.Claudio Bravo menjadi pilihan Pep Guardiola di ajang Piala Liga. (REUTERS/Darren Staples)
Pemain lain yang kemungkinan dipilih Guardiola dalam laga final menghadapi Arsenal di Wembley adalah Gabriel Jesus. Pemain asal Brasil yang absen sejak 31 Desember itu dikatakan sudah semakin baik.

Peluang Jesus tampil di final cukup terbuka lantaran kondisi Raheem Sterling diragukan.

"Kita lihat hari Sabtu. Ini sesi latihan ketiga Gabriel dan setiap hari semakin baik," ucap Guardiola.

"Dia adalah pemain penting. Saat orang membicarakan empat gelar, semuanya harus berjalan baik, saat full-back Anda mengalami cedera enam bulan, itu menjadi lebih sulit, tanpa Gabriel itu sangat sulit," lanjutnya.

Menurut Guardiola, alasan taktik bisa saja membuat Jesus tampil di final karena terkadang dia membutuhkan dua pemain depan. (nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER