Ketika Man United Tak Jelas, Ben Yedder Sukses Jalankan Tugas

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Rabu, 14 Mar 2018 08:05 WIB
Manchester United ingin bermain menyerang, namun tak kuasa menguasai lini tengah. Ketika MU kesusahan menyerang, Wissam Ben Yedder hadir menjadi malapetaka.
Wissam Ben Yedder (kiri) menghentikan langkah Manchester United di Liga Champions. (Reuters/Jason Cairnduff)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan atas Liverpool di lanjutan Liga Primer Inggris pada akhir pekan lalu membuat Manchester United maju ke gelanggang Liga Champions dengan optimistis.

Namun harapan fan United melihat tim kesayangannya berjaya atas Sevilla bubar seiring kekalahan 1-2 di Stadion Old Trafford.

Skor 0-0 di pertemuan pertama membuat The Red Devils tampil dengan risiko kebobolan yang akan membuat lawan melaju ke perempat final.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risiko tersebut coba ditanggung Jose Mourinho dengan menempatkan starting XI yang tidak jauh berbeda dengan laga kontra The Reds. Hanya Scott McTominay dan Juan Mata yang tidak berlaga, digantikan Marouanne Fellaini dan Jesse Lingard.

Sinyal positif sempat muncul untuk tuan rumah dengan peluang Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez.

MU tersisih di babak perdelapan final Liga Champions 2017/2018.MU tersisih di babak perdelapan final Liga Champions 2017/2018. (Reuters/Jason Cairnduff)
Setelah peluang Lukaku dan Sanchez, Sevilla mengambil alih laga. Los Sevilistas berkali-kali mampu menembus kotak 16 MU. Tim tamu pandai menguasai lini tengah, aktif melakukan intersep dan lihai mencari celah di antara gelandang dan pemain belakang MU.

Hanya saja penyelesaian dengan akurasi tak keruan membuat David de Gea lebih sibuk mengambil bola dari anak gawang ketimbang melakukan penyelamatan.

Hingga wasit Danny Makkelie meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama, Sevilla tercatat 10 kali melepaskan bola ke gawang dan hanya satu yang berstatus shot on target.

Pada babak kedua, pemandangan serupa babak pertama kembali terlihat. MU masih kebingungan untuk menerapkan pola penyerangan yang tepat untuk mencetak gol kemenangan.

Steven N'Zonzi dan Wissam Ben Yedder menjadi pemain kunci Sevilla ketika mengalahkan MU.Steven N'Zonzi dan Wissam Ben Yedder menjadi pemain kunci Sevilla ketika mengalahkan MU. (Reuters/Jason Cairnduff)
Alexis Sanchez masih belum dapat mengeluarkan permainan terbaiknya, Jesse Lingard dan Marcus Rashford tidak mamppu mengeluarkan sentuhan magis. Romelu Lukaku pun kesulitan mendapat peluang.

Di tengah jalan, Mourinho menarik keluar Fellaini dan memasukkan Paul Pogba. Ekspektasi tinggi atas masuknya Pogba berakhir dengan kekecewaan. Gelandang mahal itu terlihat beberapa kali melakukan salah umpan dan gagap menjalankan tugas yang diemban Fellaini sebelumnya.

Respons dan pilihan lebih baik dilakukan Vincenzo Montella. Luis Muriel yang lebih sering membuka ruang untuk memberikan peluang tembak pada gelandang serang Sevilla, digantikan Wissam Ben Yedder.

Dalam laga kontra MU, ternyata permainan Sevilla lebih moncer dengan keberadaan Ben Yedder. Setelah sekian peluang terbuang sia-sia, insting gol pemain Perancis itu 'menyudahi' laga lebih cepat.

Selain Ben Yedder yang mendadak mendapat sorotan, kemenangan Sevilla tidak lepas dari kinerja gelandang-gelandangnya seperti Steven N'Zonzi dan Ever Banega yang mengungguli Nemanja Matic, Fellaini, dan Pogba.

Clement Lenglet dan Simon Kjaer yang berada di jantung pertahanan Los Sevilistas juga pantas mendapat nilai lebih karena mampu meredam kekuatan fisik Lukaku. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER