'Mister Cepek' Tidak Malu Melatih Sekolah Sepak Bola

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Mar 2018 13:28 WIB
Mantan pemain Timnas Indonesia Indriyanto 'Si Mister Cepek' Nugroho harus melalui jalan berliku dalam melakoni kariernya sebagai pelatih SSB Kabomania.
Indriyanto Nugroho telah berkorban banyak hal untuk bisa menjadi pelatih SSB Kabomania. (CNN Indonesia/Andito Gilang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir sebagian besar mantan pemain top atau Timnas Indonesia menjadi pelatih klub seusai gantung sepatu. Namun, keputusan lain diambil Indriyanto Nugroho yang memilih menjadi pelatih sekolah sepak bola (SSB). Lebih tepat lagi SSB Kabomania di daerah Cibinong, Kabupaten Bogor.

Selain melatih SSB Kabomania, Indriyanto juga aktif mencari bakat-bakat di turnamen sepak bola usia dini setiap akhir pekan. Indriyanto mengatakan waktu libur yang dimilikinya hanya pada malam hari saja.

"Ini semua saya lakukan karena keikhlasan, saya juga tidak bisa lepas dari lapangan hijau. Hampir 18 tahun bermain sepak bola profesional dari 1995 setelah lepas dari Primavera," kata laki-laki 41 tahun tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perjalanan yang panjang buat saya, butuh pengorbanan juga untuk bisa menjadi saat ini," kata Indriyanto.

Sebelum menangani Kabomania, Indriyanto pernah bermain untuk klub-klub elite Liga Indonesia mulai dari Pelita Jaya, Persijatim, PSIS, Persiba Bantul, Persik, hingga pensiun di Madura United.
Indriyanto Nugroho saat melatih SSB Kabomania di Lapangan Soerdiman, Cibinong.Indriyanto Nugroho saat melatih SSB Kabomania di Lapangan Soerdiman, Cibinong. (CNN Indonesia/Andito Gilang Pratama)
Konsentrasi Indriyanto kini hanya di Kabomania. Dia tidak tergabung ke dalam organisasi olahraga apa pun. Sampai saat ini Indriyanto masih fokus ke pembinaan usia muda terutama untuk membina bakat-bakat luar biasa di Indonesia.

"Bakat-bakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke luar biasa banyak. Makanya dari 2013 memutuskan untuk pensiun, langsung ke Kabomania," ucap Indriyanto.

"Kabomania menjadi bagian pembelajaran untuk menjadi seorang pelatih. Saya belajar cara mendidik dari yang tidak bisa bermain bola, menjadi bisa," ucapnya melanjutkan.

Nama besar Indriyanto di dunia sepak bola Indonesia tak membuat dia rendah diri untuk melatih SSB. Adalah Haryanto Prasetyo, adik kandung Indriyanto, yang mengajak pemain jebolan Primavera tersebut untuk bergabung dengan Kabomania.

"Sebelum saya bergabung, adik saya sudah bergabung lebih dulu. Dia berkata kepada saya, 'Mas, mau ke mana? Mas sudah 38 tahun, masa mau main sepak bola terus?' Itu yang masih saya ingat sampai sekarang," ujar Indriyanto.

"Ya pasti ada pro dan kontra dengan anak, keluarga. Memang satu dan dua tahun [awal] harus dijalankan. Akan tetapi, dengan berjalannya waktu, saya bisa mengembangkan karier dengan lisensi kepelatihan," ucap Indriyanto.

Indriyanto Nugrogo melatih SSB Kabomania sejak 2013 setelah pensiun sebagai pesepakbola.Indriyanto Nugrogo melatih SSB Kabomania sejak 2013 setelah pensiun sebagai pesepakbola. (CNN Indonesia/Andito Gilang Pratama)
Partisipasi di turnamen usia muda membuat Indriyanto lebih kuat untuk bertahan di Kabomania. Ia sudah melatih SSB Kabomania selama hampir lima tahun sejak 2013. Kabomania, lanjut dia, sudah menjadi bagian dari hidup sampai saat ini.

"Cerita lucu selama di SSB ya banyak, kami pernah bermain di Senayan bersama anak-anak dalam turnamen usia dini. Waktu itu final, Jalan Tol Dalam Kota Cawang sudah macet total. Akhirnya saya turun dari bus dan naik ojek," tutur Indriyanto.

"Dan semua tahu saya. Ada yang melihat saya duduk dan memanggil nama saya di tengah jalan. Nah itu yang lucu saja bahwa ternyata masih ada yang tahu Indriyanto," tuturnya lagi.

Pemilik SSB Kabomania dan Kabomania FC, Imam Prasodjo, mengaku salut dengan kehadiran sosok Indriyanto di SSB Kabomania. Indriyanto disebut menjadi inspirasi bagi anak-anak usia di bawah 15 tahun.

Indriyanto Nugroho tidak merasa canggung melatih di SSB.Indriyanto Nugroho tidak merasa canggung melatih di SSB. (CNN Indonesia/Andito Gilang Pratama)
"Memang sosok Mas Indriyanto layak untuk membina anak-anak, soal kedisiplinan orangnya patut dicontoh. Dia mengutamakan perilaku, karena perilaku itu segala-galanya," kata Imam.

"Kalau teknik [sepak bola] itu bisa diperbaiki, ya sepak bola memang harus dikasih contoh orang yang pantas. Karena itu industri, dan anak itu nanti akan berkecimpung serta hidup dari sepak bola di masa mendatang," kata Imam menambahkan.

Dari Senin hingga Jumat, Indriyanto melatih di SSB Kabomania. Pada Sabtu, Indriyanto kadang juga menggelar pertandingan internal untuk para anak didiknya.

Imam senang anak-anak Kabomania diajarkan sepak bola dari dasar. "Tidak buru-buru untuk menjadi pemain hebat, karena mereka harus belajar dan belajar. Harapannya semoga anak-anak itu jadi orang yang berguna," ucap dia.

"Dampak keberadaan Indriyanto ya orang jadi banyak tahu tentang Kabomania juga. Terus terang saja, karena dia [Indriyanto] juga yang memasarkan. Jadi banyak dikenal dan orang ingin dilatih beliau," ujar Indriyanto. (sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER