Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan manajer
Chelsea, Gianluca Vialli, mengatakan Antonio Conte sudah tak tahan menangani The Blues karena situasi yang membuatnya tidak bebas menentukan kebijakan di skuat.
Situasi yang dimaksudkan kompatriot Conte asal Italia itu adalah terkait kebijakan penjualan dan pembelian di klub elite Liga Primer Inggris tersebut.
"Conte tak bisa menunggu lagi untuk segera meninggalkan Chelsea. Ia tidak tahan bahwa mereka [pihak klub] menjual dan membeli para pemain tanpa berdiskusi terlebih dulu dengannya," ujar Vialli kepada
Sky Sport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vialli sendiri mengaku paham betul situasi di The Blues karena ia pernah melatih klub tersebut pada 1998 hingga 2001. Pria berkepala plontos itu pergi dari Chelsea tanpa bisa mempersembahkan gelar juara Liga Primer Inggis.
 Gianluca Vialli mengatakan Antonio Conte mulai gerah tidak mendapatkan kebebasan dalam kebijakan belanja pemain. (Action Images via Reuters/Matthew Childs) |
Mantan pemain Chelsea itu juga merasakan tekanan yang dialami Conte saat ini sama sepertinya dulu ketika masih menangani The Blues.
Vialli mengatakan, Chelsea tidak pantas memiliki manajer yang berkarakter independen dalam menentukan skuat. The Blues disebutnya terlalu banyak melakukan intervensi.
"Kebenarannya adalah Chelsea menginginkan manajer yang merupakan orang klub [yang mengikuti kemauan klub]," terang Vialli.
Dilansir dari
ESPN, Conte sendiri menolak melontarkan kritikan terhadap pemilik klub yang mempekerjakannya. Namun, ia tidak menutupi rasa frustrasi karena sedikit sekali dilibatkan dalam kebijakan Chelsea yang lebih luas.
Ditambah lagi ketidakseriusan Chelsea dalam mengakomodasi rekomendasi Conte mengincar pemain-pemain potensial di bursa transfer pemain, membuat mantan pelatih timnas Italia itu gerah.
Conte disebut pernah mendesak klub untuk terus melobi mendatangkan kembali Romelu Lukaku dari Everton. Namun, Manchester United menyalip upaya The Blues tersebut.
Ia juga pernah merekomendasikan Leonardo Bonucci dan Fernando Llorente untuk direkrut ke Chelsea, namun pemilik klub menilai dua pemain itu sudah terlalu tua.
Begitu pula keinginan Conte untuk mendatangkan Alexis Sanchez dan Virgil van Dijk, kembali tidak ditanggapi pihak elite klub. Alasannya karena dua pemain itu terlalu mahal.
Vialli lantas menyarankan Conte untuk mencari klub atau tim yang tidak terlalu banyak melakukan intervensi dan memberikan kebebasan kepadanya dalam memilih pemain.
"Mungkin bisa di tim nasional [timnas Italia] atau di Paris Saint Germain. Ia akan menemukan tempat di mana ia bisa memulai memenangkan gelar yang penting lagi. Bakal banyak penawaran kontrak untuknya yang mengantre," terang Vialli.
(bac)