Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez mengklaim luka di dahi kanannya saat pertandingan melawan
Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4) malam, akibat lemparan batu oknum suporter.
Meski sempat mengeluarkan darah Gomez mengaku beruntung hanya mendapat luka kecil dan tidak ingin terlalu mempersoalkan insiden tersebut. Pelatih asal Argentina itu pun mengaku sudah memaafkan oknum suporter yang melemparinya.
"Sudah tidak apa-apa. Beruntung ini hanya luka kecil saja. Tapi, jujur ini kali pertama saya [alami] selama berkarier di dunia sepakbola. Saya rasa luka ini kemarin ada seseorang yang melempar batu dari atas," ujar Gomez dikutip situs resmi
Persib, Senin (16/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Persib Bandung diimbangi Arema FC 2-2 di Stadion Kanjuruhan. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama/18) |
Gomez meminta kepada semua suporter di Indonesia agar memiliki cara yang lebih baik lagi dalam memberikan dukungan terhadap tim kesayangannya. Pelatih 61 tahun itu mengaku tidak menyukai kekerasan di sepak bola.
"Hal seperti ini tidak bisa terjadi terus menerus dalam sepak bola. Jangan lakukan kekerasan, itu sangat merugikan tim kalian. Jika kita bisa memahami setiap hasil, baik itu menang, seri atau kalah, sepak bola akan menjadi terasa lebih indah," ucap Gomez.
Saat ini tim pelatih Persib masih menunggu ketegasan Komite Disiplin PSSI terkait sanksi akibat kerusuhan pada pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
 Tim pelatih Persib menanti ketegasan Komdis PSSI terkait sanksi yang akan diberikan kepada Arema FC. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi) |
Dalam pertandingan pekan keempat Liga 1 2018 itu Arema dengan Persib berbagi angka 2-2. Arema unggul lebih dulu melalui gol Thiago Furtuoso menit ke-19.
Persib berbalik unggul melalui dua gol Ezechiel N'Douassel menti ke-20 dan 78'. Arema akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui Balsa Bozovic menit ke-88 sebelum pertandingan dihentikan saat
injury time babak kedua.
(sry/har)