Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen
Arema FC secara resmi menyampaikan permohonan maaf atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada saat menjamu
Persib Bandung dalam lanjutan pertandingan
Liga 1 2018, Minggu (15/4).
Melalui akun media sosial
Instagram resmi @aremaofficial, Arema mengungkapkan permintaan maaf terbuka kepada seluruh insan sepak bola Indonesia.
"Manajemen Arema FC dan Panpel menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh insan sepak bola Indonesia serta kepada Aremania serta warga Malang Raya. Juga kepada warga Bandung pada khususnya serta kepada tim @persib_official [Persib] atas terjadinya musibah di Stadion Kanjuruhan, 15 April 2018," kata Arema, Rabu (18/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Aremania yang jadi korban pelemparan oknum suporter di Stadion Kanjuruhan, pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez dan pemain belakang Ardi Idrus juga mengalami luka karena lemparan. Khusus Mario Gomez, pelatih asal Argentina itu terluka di bagian dahi kanan.
 Manajemen Arema FC menganggap kerusuhan di Stadion Kanjuruhan sebagai musibah. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama/18) |
Manajemen Arema mengaku akan bertanggung jawab atas segala kerugian dan jatuhnya korban luka-luka yang kini dirawat intensif di beberapa rumah sakit di Malang.
Arema meminta agar semua pihak bisa saling memafkan atas kejadian tersebut dan merajut kembali rasa persaudaraan. Singo Edan merasa nilai-nilai kebaikan dalam sepak bola, sportivitas, dan
fair play bisa dijunjung tinggi.
"Manajemen Arema juga berterima kasih kepada Aremania dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang membantu bahu-membahu dalam penanganan dan pertolongan kepada korban."
[Gambas:Instagram]"Semoga ini menjadi kejadian terakhir dan pelajaran berharga bagi kita," ucap Arema penuh harap.
Sebelumnya Panpel pertandingan Arema FC lebih dulu meminta maaf usai terjadinya kerusuhan itu. Hanya saja terkait luka yang dialami pelatih Mario Gomez, Panpel Arema belum bisa memastikan apakah akibat ulah oknum suporter atau bukan.
"Kami belum dapat konfirmasi. Kalau memang itu terjadi, atas nama Panpel, saya meminta maaf atas kejadian itu," ujar Abdul dikutip dari situs resmi Persib.
(sry/jun)