Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, menilai insiden di markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4), menjadi bukti Bojan Malisic cocok jadi kapten skuat Maung Bandung.
Mario Gomez mengaku salut dengan karakter Malisic yang mampu menahan emosi terkait insiden kecil saat Persib menahan Arema FC 2-2 pada pekan keempat
Liga 1 2018.
Saat itu pemain yang akrab disapa Mali tersebut mampu menahan diri dari provokasi yang dilakukan bek Singo Edan, Arthur Da Cunha. Pemain asal Brasil itu menanduk Malisic yang berusia 33 tahun tersebut pada pengujung laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain asal Serbia itu malah memeluk Da Cunha sebagai balasan atas tandukan terhadapnya pada laga tersebut. Sikap Malisic itu yang mendapat pujian dari Gomez.
 Bojan Malisic dinilai terbukti cocok jadi kapten Persib usai insiden di Malang. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa) |
"Dia [Malisic] cukup sukses menjalankan tugas pertamanya sebagai kapten. Ia mampu mengendalikan dirinya dengan sangat baik, termasuk saat insiden bersama Arthur [Cunha]," tutur Mario Gomez, dikutip dari situs resmi Persib.
Sikap Malisic yang tidak terprovokasi aksi tandukan Da Cunha ini pun sempat menuai pujian para Bobotoh. Rekaman video insiden tersebut pun sempat viral di media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Sejak awal, Mario Gomez memang yakin Malisic bakal tepat menjadi kapten skuat Maung Bandung. Ia menganggap timnya memang butuh sosok yang bisa mengendalikan situasi, terutama ketika melakoni laga krusial.
"Ini semua tentang karakter. Jika seorang pemain tidak memiliki karakter serta kepribadian yang baik, tentu dia tidak akan menjadi seorang kapten," ujar pelatih asal Argentina tersebut.
Sukses Persib menahan tuan rumah Arema 2-2 berakhir dengan kerusuhan para suporter Singo Edan. Sekitar puluhan oknum Aremania menaiki pagar pembatas tribune turun ke tengah lapangan, beberapa detik jelang laga karena kekecewaan mereka.
Bukan hanya itu, sejumlah oknum pendukung tim tuan rumah melakukan pelemparan botol minuman dan benda-benda lainnya ke dalam lapangan pada laga tersebut.
Mario Gomez menjadi korban aksi pelemparan yang dilakukan di Stadion Kanjuruhan. Dahinya mengalami memar akibat terkena benda yang dilempar oknum penonton di laga itu.
"Sudah tidak apa-apa. Beruntung ini hanya luka kecil saja. Tapi, jujur ini kali pertama saya [alami] selama berkarier di dunia sepak bola. Saya rasa luka ini kemarin ada seseorang yang melempar batu dari atas," ujar Gomez, Senin (16/4).
(sry)