Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Operasional Pusat Pengelola Kawasan [PPK] Gelora Bung Karno [GBK], Gatot Tetuko, mengatakan belum ada kesepakatan soal perubahan nama
Istora Senayan menjadi Blibli Arena.
Meski begitu Gatot mengakui adanya permintaan dari manajemen Blibli untuk bisa menggantikan nama Istora Senayan menjadi Blibli Arena sejak tahun lalu. Hal itu merupakan bagian dari salah satu cara mencari pemasukan untuk pemeliharaan
venue.
Selain Blibli, Gatot menyebut ada beberapa pihak swasta lain juga sudah memberikan pengajuan serupa. Belum adanya kesepakatan perubahan nama Istora dipastikan Gatot bukan hanya terkait harga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Istora Senayan sering digunakan untuk menggelar pertandingan bulutangkis bergengsi. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Sejauh ini belum oke, belum ada kesepakatan, tapi sudah ada pembicaraan [dengan Blibli maupun pihak lain]. Banyak perjanjian yang harus dibicarakan, bukan cuma harga, tapi juga jangka waktu [pergantian nama], ini dan itunya yang harus jelas," kata Gatot kepada
CNNIndonesia.com, Senin (7/5).
Lebih lanjut Gatot mengatakan penamaan stadion oleh pihak swasta dibutuhkan pengelola GBK untuk memberikan kualitas terbaik dan mempertahankan kualitas
venue setelah direnovasi.
 Istora Senayan ketika diresmikan Presiden Joko Widodo usai renovasi, Januari 2018. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
"Ya, butuhlah [pemasukan dana dari pihak swasta]. Uang [pemeliharaan] kurang. Semua maunya yang murah, tapi biaya pemeliharaan kan besar," ucap Gatot.
Istora Senayan merupakan salah satu stadion olahraga paling bersejarah di Indonesia. Kali pertama digunakan sejak 1961, Istora Senayan sering menjadi
venue pertandingan bulutangkis kelas A seperti Indonesia Terbuka dan Piala Thomas-Uber.
Istora Senayan baru saja direnovasi dan akan menjadi salah satu
venue Asian Games 2018, Agustus mendatang. Dua cabang olahraga Asian Games 2018 dijadwalkan menggunakan Istora Senayan, yakni bulutangkis dan bola basket.
(har/sry)