Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi mengakui dirinya sempat membentak atau bicara dengan nada tinggi terhadap ofisial tim Movistar Yamaha usai MotoGP Spanyol di Sirkui Jerez, Minggu (6/5).
Sejumlah media mengabarkan, Rossi terlihat kesal dan membentak-bentak ofisial tim Yamaha setelah ia gagal naik podium. The Doctor saat itu harus puas finis di posisi kelima, meski mendapat kesempatan besar berada di posisi tiga terdepan setelah kecelakaan yang dialami Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso.
Rossi dikabarkan kesal dan sudah tidak tahan lagi dengan performa motor M1 yang dianggap tidak mengalami kemajuan signifikan. Namun, ia mengklarifikasi nada bicaranya itu bukan karena marah-marah, melainkan untuk memotivasi tim menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejujurnya, [saat itu] saya banyak bicara dan mengatakan sesuatu dengan cukup keras. Namun jika kalian berada di sana [
paddock], saya tetap tenang dan tidak marah-marah."
"Kenyataannya adalah saya hanya menyampaikan situasi [masalah] yang sudah saya ketahui selama beberapa bulan [lalu]," terang Rossi seperti dikutip dari
Crash.
 Valentino Rossi kecewa hanya mampu finis di posisi kelima pada MotoGP Spanyol. (Foto: REUTERS/Jon Nazca) |
Rossi mengaku tetap mempercayai Yamaha sehingga ia berharap ke depannya ada kemajuan besar terkait performa motor tunggangannya. Salah satu yang dipermasalahkan The Doctor adalah persoalan ban yang hingga kini belum benar-benar terselesaikan.
"Saya masih senang bekerja bersama Yamaha. Saya sangat percaya Yamaha. Tentu saja saat ini situasinya memang semakin sulit. Saya mengatakan ini kepada mereka demi menambah motivasi."
"Hari ini tampaknya memang bukan waktunya untuk membuat perbedaan, hari ini kami mencoba hal yang lain. Bulan depan akan sangat penting bagi kami," ujar Rossi.
Untuk itu, Rossi kembali sangat berharap upaya kerasnya di sirkuit juga bisa diimbangi dengan performa solid, terutama dari tim teknisi Yamaha sehingga bisa meraih hasil maksimal. Terlebih, ia masih berambisi untuk meraih gelar juara ke-10 di MotoGP.
"Saya sangat setuju [mulai kehabisan waktu untuk mengejar titel ke-10]. Posisi saya lebih diburu-buru jika dibandingkan Yamaha."
"Mungkin saja Yamaha masih bisa menjalani balapan hingga 100 tahun lagi dan saya paham betul tidak memiliki banyak waktu. Dengan demikian, saya mencoba menekan untuk memperpendek waktu," tutur The Doctor.
Seri MotoGP berikutnya adalah MotoGP Perancis yang akan berlangsung di Sirkuit Le Mans, 20 Mei mendatang. Seri MotoGP Perancis tersebut bisa disaksikan melalui
live streaming di CNNIndonesia.com.
(nva)