Jakarta, CNN Indonesia -- Paris Saint Germain (
PSG) sukses menyabet juara Piala Perancis usai mengalahkan Les Herbiers dengan skor 2-0, tim yang didukung populasi satu kota mereka di Stade de France, Paris, Selasa (8/5) malam waktu setempat.
Tim arahan Unai Emery itu menang mudah atas tim kasta ketiga Liga Perancis berkat gol Giovani Lo Celso pada menit ke-26 dan penalti Edinson Cavani (75). Memang tak ada yang terlalu mencolok di lapangan pada laga bertajuk 'David vs Goliath' tersebut.
Les Parisiens begitu mendominasi permainan meladeni tim gurem sesuai prediksi banyak orang. Namun ada fakta unik ketika menengok ke tribune Stade de France yang berkapasitas 81 ribu penonton itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilaporkan dari
Sport Bible, skuat Les Herbiers yang saat ini berada di jurang degradasi Liga Nasional itu didukung 15 ribuan pendukungnya yang artinya didukung satu kota. Diketahui bahwa populasi Herbiers sebagai salah satu kota kecil di Perancis itu hanya sekitar 15 ribuan.
 Para pendukung Les Herbiers dari segala usia hadir di Stade de France menyaksikan tim kesayangan mereka di final Piala Perancis. (REUTERS/Stringer) |
Pendukung mulai laki-laki, perempuan, orang dewasa hingga anak-anak tampak hadir di Stade de France untuk mendukung tim kebanggaan mereka di final Piala Perancis.
Di markasnya sendiri di Stadion Massabielle, stadion itu hanya menampung sekira 5.000 penonton. Sedangkan rata-rata penonton yang datang menyaksikan tim kesayangan mereka setiap pertandingan kandang di Liga Nasional hanya berkisar 1.500 orang.
Berbeda dengan PSG yang ditonton lebih dari 10 kali lipat penonton di Stade de Prince, markas Les Parisiens.
Dari segi keuangan, dua klub itu bagaikan bumi dan langit. Dilansir
Sport Bible, Herbiers hanya memiliki anggaran sekitar £1,77 juta (Rp33 miliar) dalam semusim.
 Para pendukung PSG dan Les Herbiers yang diduduk berdampingan di tribune Stade de France tanpa terjadi gesekan di antara mereka. (REUTERS/Stringer) |
Dengan uang tersebut, Les Herbiers mungkin hanya sanggup membayar gaji bintang PSG asal Brasil, Neymar, untuk dua pekan saja.
Herbiers sukses mencetak sejarah klub itu untuk kali pertama tembus ke final Piala Perancis setelah mengalahkan rival selevel di Liga Nasional, Chambly, dengan skor 2-0.
Di perempat final, klub arahan Stephane Masala itu mengalahkan penghuni kasta kedua kompetisi Perancis, Ligue 2, RC Lens melalui drama adu penalti dengan skor 4-2.
Sukses Herbiers menembus final Piala Perancis menambah koleksi rekor klub-klub dari kasta ketiga Perancis yang tembus ke fase puncak itu. Sebelumnya ada klun Nimes (1996), Amiens (2001), dan Quevilly (2012) yang pernah merasakan final.
PSG sebagai lawan di final juga sempat memberikan selamat salam hormat kepada Herbiers sebelum bertanding, karena mereka sukses ke final Piala Perancis.
(bac)