Zulkarnain Lubis, 'Si Maradona Indonesia' Meninggal Dunia

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mei 2018 13:51 WIB
Sepak bola Indonesia kembali kehilangan salah satu legenda setelah mantan pemain Timnas Indonesia, Zulkarnain Lubis, meninggal dunia pada Jumat (11/5).
Timnas Indonesia kehilangan salah satu pemain terbaik di era 80-an. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepak bola Indonesia kembali kehilangan salah satu setelah mantan pemain Timnas Indonesia, Zulkarnain Lubis, meninggal dunia pada Jumat (11/5) pagi.

Berdasarkan keterangan dari akun Instagram PSSI, @pssi_fai, Zulkarnain meninggal pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit Pertamina Pendopo Pali, Palembang, Sumatra Selatan akibat serangan jantung.


[Gambas:Instagram]
Semasa kariernya sebagai pemain, Zulkarnain pernah memperkuat PSMS Medan, Krama Yudha Tiga Berlian, dan Mercu Buana Medan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kariernya menanjak ketika berkostum Krama Yudha Tiga Berlian. Zulkarnain ikut mengantarkan Krama Yudha menjuarai Galatama 1985 usai mengalahkan Arseto Solo 1-0 di final.

Si Maradona Indonesia Itu telah BerpulangHerry Kiswanto menyebut Zulkarnain Lubis pantas dijuluki Maradona Indonesia. (CNN Indonesia/Ahmad Bachrain)
Karena prestasi itu Krama Yudha berhak berlaga di Kejuaraan Klub Asia (sekarang bernama Liga Champions Asia) musim 1985/1986. Di turnamen level Asia itu juga Zulkarnain mendapat julukan Maradona Indonesia karena kepiawaiannya mengolah bola dan membawa Krama Yudha menempati posisi ketiga Piala Champions Asia musim tersebut.

"Zulkarnain kemudian dijuluki Maradona Indonesia karena penampilan apiknya. Selamat jalan, Zulkarnain Lubis. Semoga amal ibadah diterima di sisi-Nya," tulis PSSI.

Kualitas Zulkarnain yang lahir di Binjai, Sumatra Utara, itu tidak berhenti di level klub. Dia juga menjadi andalan Timnas Indonesia sejak 1982-1987. Salah satunya tampil di Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan, dengan membawa Tim Merah Putih ke semifinal.

Si Maradona Indonesia Itu telah Berpulang
Zulkarnain yang pernah berkostum PSM Makassar itu juga nyaris meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 1986. Sayang, Timnas Indonesia kalah dengan agregat 1-6 dari Korea Selatan di babak kedua kualifikasi zona B AFC, Juli 1985 silam.

Timnas Indonesia saat mengikuti Pra Piala Dunia 1986 diisi pemain-pemain bintang macam Bambang Nurdiansyah, Herry Kiswanto, hingga Marzuki Nyakmad, dengan pelatih Sinyo Aliandoe. Herkis, sapaan akrab Herry Kiswanto, mengakui mantan rekannya itu memiliki kemampuan di atas rata-rata.

"Zul itu berposisi sebagai gelandang serang. Kemampuannya bagus, cara bermainnya juga bagus, bisa menjadi pembeda. Dia disegani lawan, karena itu pantas diberi 'gelar' Maradona Indonesia," ujar Herkis kepada CNNIndonesia.com.

"Itu gelar yang memberikan bukan wartawan Indonesia, tetapi wartawan dari luar saat membawa Krama Yudha peringkat ketiga Kejuaraan Klub Asia. Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, saya kaget tidak menyangka," kata Herkis menambahkan.

(har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER