Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI mengistirahatkan sekitar delapan wasit sejak awal musim kompetisi 2018 karena dianggap kurang cakap menjalankan tugasnya di lapangan.
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan PSSI melalui Komite Wasit selalu menggelar evaluasi terhadap kinerja wasit setiap pekan. Meski diakui ada beberapa wasit yang dievaluasi, PSSI tetap bertugas untuk memproteksi identitas mereka, terutama dari
bullying di masyarakat.
"Tanpa dikomentari, tanpa ditanya, itu tugas kami (evaluasi wasit). Kami tidak boleh membiarkan publik menghakimi profesi ini. Kami tetap harus proteksi wasit-wasit kami," kata Tisha ketika dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mendapatkan pelajaran dan hukuman yang pantas apabila terbukti secara teknis salah," sambungnya.
Sejak awal musim, Tisha menyebut lebih dari delapan wasit yang sudah terkena evaluasi dari Komite Wasit PSSI.
 Persija Jakarta memprotes kinerja wasit di Liga 1. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Wasit yang menyebabkan kesalahan fatal akan kami berikan periode interval penugasan. Jadi yang harusnya dia tugas dua pekan sekali, kita istirahatkan jadi lima minggu sekali. Terhitung lebih dari delapan wasit yang kita istirahatkan dulu sampai kita tugaskan kembali," sebut Tisha.
Jelas Tisha, pengistirahatan wasit yang dilakukan PSSI bukan layaknya sanksi. Menurutnya, hukuman baru akan diberikan jika wasit yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran terhadap kode disiplin.
 Sekjen PSSI Ratu Tisha tak bisa menyebutkan identitas wasit yang diistirahatkan. (CNN Indonesia/Mundri Winanto) |
"Bukan sanksi. Itu artinya dia terbukti melakukan kecurangan. Misalnya, dia terbukti menerima suap atau mangkir di pertandingan baru kita hukum habis, karena pelanggaran kode disiplin. Sejauh ini tidak ada yang disanksi," ungkapnya.
"Semua [wasit yang dievaluasi sifatnya] pengistirahatan. Tidak cuma delapan, terhitung mungkin sudah banyak," tegas Tisha.
Dilarang ProtesMenyoal protes keras yang dilakukan Persija Jakarta terhadap kinerja wasit Annas Apriliandi yang memimpin pertandingan melawan Persela Lamongan, Tisha mengaku belum menerima surat tersebut. Diego Assis dianggap telah mencetak gol dengan bantuan tangan saat menjamu Persija di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (20/5).
Tisha menegaskan, ia juga tidak berhak untuk mengomentari kinerja wasit. Begitu juga klub yang tidak boleh memprotes hasil yang telah dikeluarkan wasit di pertandingan.
 Manajemen klub dilarang protes terhdap keputusan wasit di lapangan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Klub disebut bisa memberikan tanggapan terhadap kinerja perangkat pertandingan melaui formulir tanggapan yang telah diberikan PSSI di awal musim.
"Regulasi menyebut tidak boleh protes terhadap hasil dan keputusan wasit. Cristiano Ronaldo [pemain Real Madrid] pun dapat sanksi karena protes. Kami memberikan
form feedback di awal musim. Mereka (klub) bisa kasih itu ke karena kami tidak bisa protes hal yang tidak bisa diprotes," ujar Tisha.
Bahkan, menurut di Tisha di AFC sudah ada regulasi yang mengatur jika memprotes putusan wasit bisa terkena denda. Meski begitu, ia belum dapat memastikan apakah Persija bisa berpeluang terkena sanksi karena melakukan protes terhadap keputusan wasit.
"Sekarang belum. Kalau berkali-kali baru iya. Ada regulasinya juga keputusan wasit adalah mutlak tidak boleh diprotes. Tapi tenang, apa yang mereka sampaikan (protes) diterima dan dikoreksi," terangnya.
(jun/nva)