Jakarta, CNN Indonesia -- Penampilan impresif
Luka Modric bersama timnas
Kroasia di Piala Dunia 2018 mengundang decak kagum berbagai pihak. Tak terkecuali dari mantan pemain timnas Spanyol dan Real Madrid Alvaro Arbeloa.
Musim lalu Modric tampil gemilang bersama Real Madrid dan ikut andil mengantar Los Blancos menjuarai Liga Champions usai menaklukkan Liverpool 3-1 di laga puncak. Kini, gelandang pengatur serangan 32 tahun itu juga gemilang bersama timnas Kroasia di Rusia.
Modric sudah mengemas dua gol dan satu
assist dari dua laga yang dilakoni Kroasia di Grup D. Ini membuktikan bintang Real Madrid tersebut tak hanya piawai mengkreasi serangan, namun bisa jadi pemecah kebuntuan dari lini kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas utama Modric adalah membangun serangan dan mengalirkan bola ke lini depan. Ia tak hanya pengatur arah bola, tapi juga penentu apakah harus mengakhiri serangan dengan sepakan jarak jauh jika para pemain depan sedang terisolasi.
 Luka Modric punya peran vital dalam skuat Vatreni. (REUTERS/Fabrizio Bensch) |
Peran vital Modric paling terbukti saat Kroasia sukses melumat Argentina 3-0 pada laga kedua penyisihan Grup D, Kamis (21/6) waktu setempat. Ia mampu mendikte lini tengah Tim Tango yang cenderung bertumpu pada Lionel Messi.
Gol pertama Modric tercipta lewat tendangan penalti ke gawang Islandia. Namun, gol kedua Modric yang dicetak ketika menghadapi Argentina terbilang indah. Ia lebih dulu mengecoh dua pemain belakang lawan sebelum melepaskan tembakan keras terukur ke arah pojok kiri gawang untuk menggetarkan gawang Willy Caballero.
Arbeloa, yang pernah menjadi bintang di Real Madrid dan timnas Spanyo, tak segan menyebut Modric sebagai No.10 terbaik dunia. Nomor tersebut merupakan angka penting di sepak bola. Jersey No.10 seringkali dikenakan pemain yang dianggap spesial dalam tim.
"Permain No.10 terbaik di dunia," tulis Arbeloa di akun
Twitter sambil menyertakan foto Modric tengah mengenakan jersey nomor 10 Kroasia.
Kroasia jadi salah satu tim kontestan Piala Dunia 2018 yang sudah memastikan satu tiket di babak 16 besar usai mengalahkan Nigeria dan Argentina. Selanjutnya The Blazer harus melakoni laga terakhir Grup D melawan Islandia.
(jun)