Tak Disiplin, Pemain Timnas Indonesia U-23 Didenda Milla

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jun 2018 12:35 WIB
Pelatih timnas Indonesia U-23 Luis Milla menerapkan aturan denda kepada skuat asuhannya demi memicu kedisiplinan pemain saat berlatih dan bertanding.
Pelatih timnas Indonesia U-23 Luis Milla memimpin sesi latihan di Lapangan A Senayan, Jakarta, Sabtu (17/3). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Timnas Indonesia U-23 Luis Milla memberlakukan sanksi tegas terhadap pemain yang tidak disiplin selama mengikuti pemusatan latihan atau training center (TC). Bentuknya, sanksi denda.

Aturan ketat itu diterapkan sejak persiapan SEA Games Malaysia 2017. Tujuannya, supaya pemain bisa fokus dan disiplin dalam mengikuti semua program yang diberikan.

"Dari awal coach Luis bergabung sudah disampaikan kepada pemain bahwasanya ada aturan-aturan yang diberikan, seperti terlambat makan, terlambat berangkat latihan. Kemudain baju tak seragam, itu ada sanksinya, dan jumlah dendanya bervariasi," kata Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-23 Bima Sakti, Sabtu (23/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau masalah terlambat, lima menit pertama itu dendanya Rp100 ribu, lebih dari itu naik per 100 ribu kelipatannya," imbuhnya.

Asisten pelatih timnas Indonesia Bima Sakti, di Jakarta, beberapa waktu lalu.Asisten pelatih timnas Indonesia Bima Sakti, di Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H.)
Bima Sakti menegaskan, sanksi denda yang dibuat sebenarnya bukan sekadar hukuman, tapi mendidik pemain supaya disiplin dan belajar menghotmati pemain lain. Sebab jika salah satu pemain terlambat, otomatis yang lain akan menunggu.

Sanksi tersebut, lanjutnya, membawa perubahan sikap kepada pemain. Misalnya, lebih disiplin soal waktu. Hal itu juga berpengaruh positif bagi pemain sampai ke arena pertandingan.

"Uang dendanya saat ini sudah di atas Rp2 juta. Nanti uangnya akan disumbangkan ke panti asuhan," sebut Bima Sakti.

Aturan itu juga berlaku saat gelaran Piala Dunia 2018 digelar. Bersama teman-teman di Timnas U-23, Gavin Kwan Adsit hanya bisa menyaksikan pertandingan yang digelar di rentang waktu 19.00 sampai 22.00 WIB.

Pemain Timnas Indonesia U-23 Lerby Eliandry saat berhadapan dengan timnas Thailand U-23 dalam pertandingan uji coba di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018. Pemain Timnas Indonesia U-23 Lerby Eliandry saat berhadapan dengan timnas Thailand U-23 dalam pertandingan uji coba di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis, 31 Mei. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
"Kalau ada yang nekat nonton kan ketahuan, paginya di cek tekanan darahnya pasti rendah karena kurang tidur. Gampang saja tahunya kalau melanggar," ujarnya.

Gavin mengaku sudah pernah terkena denda sebanyak dua kali karena terlambat datang saat jam makan. Namun, pelanggaran disiplin itu ia lakukan di awal-awal pemusatan latihan.

Timnas Indonesia U-23 menjalani latihan jelang laga uji coba melawan Korea Selatan di Stadion Pakansari, Rabu (20/6).Timnas Indonesia U-23 menjalani latihan jelang laga uji coba melawan Korea Selatan di Stadion Pakansari, Rabu (20/6). (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
"Sekarang sudah tidak pernah lagi. Ya, disiplin itu penting dan banyak pengaruhnya buat kami di tim," ungkap Gavin.

Karena itu pula, ia tak bisa menonton semua pertandingan di Piala Dunia 2018.

"Kalau yang pertandingan pertama masih bisa nonton sama teman-teman. Kalau pertandingan lainnya sudah tidak boleh, karena sudah jam istirahat," tandas dia.

(arh/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER