Inggris Ingin Menang dengan Bukan Pemain Inti

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jun 2018 08:52 WIB
Timnas Inggris akui ingin menang lawan Belgia namun tetap menjaga para pemain intinya agar siap menghadapi fase gugur Piala Dunia 2018. Hasilnya, kalah 0-1.
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate bersiap menurunkan pemain pengganti Marcus Rashford dalam pertandingan melawan Tunisia, di Volgograd, Rusia, 18 Juni. (REUTERS/Sergio Perez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Inggris memilih untuk mengistirahatkan sejumlah pemain kuncinya meski mengaku sebenarnya mengincar kemenangan dalam laga melawan Belgia di pertandingan terkahir grup G Piala Dunia 2018.

Namun, dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Kaliningrad, Rusia, Kamis (28/6) itu, Inggris dikalahkan Belgia melalui gol tunggal Adnan Januzaj.

"Saya pikir ini pertandingan yang berimbang. Mereka [Belgia] mengontrol pertandingan lebih baik dari kami. Ini ujian yang bagus untuk tim. Kami ingin memenangkan pertandingan ini, tapi fase gugur adalah pertandingan kami yang terbesar dalam satu dekade, jadi kami harus memastikan pemain-pemain kunci kami terjaga," tutur Southgate, usai pertandingan, dikutip dari situs resmi FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertandingan tersebut, Inggris tetap memakai formasi 3-5-2. Namun, Southgate mengistirahatkan sejumlah pemain yang bermain di dua laga awal Piala Dunia 2018. Yakni, Harry Kane, Raheem Sterling, Jesse Lingard, Jordan Henderson, Kieran Trippier, Ashley Young, Harry Maguire, dan Kyle Walker.


Inggris hanya menyisakan sedikit pemain inti di pertandingan sebelumnya, yakni Pickford di posisi kiper, John Stones di belakang, serta Loftus-Cheek di tengah, untuk mengisi di line-up melawan Belgia.

Namun demikian, Southgate menilai para pemain yang ia turunkan tetap sudah berjuang keras.

"Pemain-pemain yang turun malam ini sudah memberikan segalanya dan tak pernah berhenti. Semua orang bisa melihat level permainan kami dan kami harus meningkatkannya," aku dia.

Penguasaan bola kedua tim berimbang 48 persen Inggris berbanding 52 persen untuk Belgia. Akurasi umpan sama-sama mencapai 88 persen.

Pemain timnas Belgia Adnan Januzaj mencetak gol kemenangan atas Inggris, di Kaliningrad Stadium, Kaliningrad, Rusia, 28 Juni.Gol pemain timnas Belgia Adnan Januzaj ke gawang Inggris, di Kaliningrad Stadium, Kaliningrad, Rusia, 28 Juni. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Namun, dalam hal tembakan ke arah gawang Inggris hanya punya satu, sementara Belgia memiliki 4 shots on target. Tendangan meleset mencapai 7 untuk Inggris berbanding 4 yang dimiliki Belgia.

Gelandang timnas Inggris Eric Dier mengaku kecewa dengan hasil ini.

Inggris Ingin Menang dengan Bukan Pemain Inti
"Kami ingin memenangkan setiap pertandingan dan kami kecewa tak bisa melakukannya hari ini. Saya pikir ini pertandingan yang berimbang, kami membuat beberapa peluang, kami butuh menuntaskan salah satunya, dan semuanya lepas.

"Belgia memiliki banyak pemain berkualitas dan pertandingan ditentukan oleh sepotong kualitas yang luar biasa," imbuh pemain Tottenham Hotspurs itu.

Di sisi lain, pelatih timnas belgia Roberto Martinez mengaku tetap waspada di babak 16 besar meski bisa mengalahkan Inggris. Sebab, ada pelajaran dari tersingkirnya sejumlah negara unggulan.

"Kemenangan adalah konsekuensi dari penampilan yang sangat bagus. Anda tak bisa merencanakan skenario ideal, Anda sudah melihat negara-negara besar tereliminasi. Kami harus berintrospeksi," aku dia.

"Kami akan menghadapi Jepang [di babak 16 besar], kami harus bersiap," tandas Martinez.

[Gambas:Video CNN]
(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER