Kolombia vs Inggris: Permainan Individu vs Kolektivitas Tim

Jun Mahares | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jul 2018 12:49 WIB
Duel antara timnas Kolombia vs Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 2018 akan menjadi pertarungan tim individu dan kolektif.
Timnas Inggris akan menghadapi Kolombia di babak 16 besar Piala Dunia 2018. (REUTERS/Ivan Alvarado)
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Kolombia akan menghadapi Inggris pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Otkrytiye Arena, Rabu (dini hari WIB). Duel ini bakal jadi pertarungan tim yang punya kelebihan individu versus permainan kolektif.

Kali terakhir Inggris mengangkat trofi pada turnamen sepak bola akbar adalah pada gelaran 1966. Sejak saat itu, pasukan Tiga Singa tak lagi mampu memulangkan gelar bergengsi tersebut ke rumahnya.


Saat ini, Inggris yang didominasi pemain muda perlahan mulai menunjukkan taringnya. Dua kemenangan penting atas Panama (6-1) dan Tunisia (2-1) di fase grup sontak memicu secercah harapan bagi publik Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timnas Inggris tampil cukup menjanjikan di fase grup Piala Dunia 2018.Timnas Inggris tampil cukup menjanjikan di fase grup Piala Dunia 2018. (REUTERS/Matthew Childs)
Meski kalah 0-1 dari Belgia di laga terakhir, namun hal tersebut tidak terlalu mencoreng kekuatan Inggris. Sebab, pelatih Gareth Southgate menurunkan mayoritas pemain pelapisnya. Meski faktanya Belgia juga melakukan kebijakan yang sama.

Kolombia sebenarnya juga punya catatan mengesankan di fase grup. Sukses melaju ke babak 16 besar dengan status juara grup usai meraih dua kemenangan, yakni membantai Polandia 3-0 dan menang tipis 1-0 di laga krusial lawan Senegal.

Skill Individu vs Kolektivitas Tim

Kolombia lolos ke fase gugur berkat kemampuan individu sejumlah pemain pilarnya. Juan Quintero, Juan Cuadrado, dan James Rodriguez jadi pemain yang paling menonjol.

Quintero jadi salah satu pemain Kolombia yang bersinar di Piala Dunia 2018. Gelandang serang 25 tahun itu berhasil menggantikan peran James Rodriguez yang harus absen karena masih terkendala cedera pada laga pertama.

Juan Quintero mulai bersinar bersama timnas Kolombia.Juan Quintero mulai bersinar bersama timnas Kolombia. (REUTERS/David Gray)
Selain punya kemampuan olah bola yang ciamik, Quintero juga piawai dalam melepaskan umpan-umpan kunci. Catatan dua assist dan satu gol menjadi bukti pentingnya kehadiran Quintero di lini tengah Kolombia.

Pelatih Kolombia Jose Pekerman bahkan tak mengubah peran Quintero ketika Rodriguez dimainkan sejak menit awal di laga kedua. Kreativitas lini tengah Los Cafeteros malah semakin menohok ketika Quintero, Rodriguez, dan Juan Cuadrado dimainkan secara bersamaan untuk menopang Radamel Falcao di pos ujung tombak.

Kolombia vs Inggris: Permainan Individu vs Kolektivitas Tim
Saat itu, Kolombia menang telak 3-0 atas Polandia. Rodriguez menyumbang dua assist terhadap gol Cuadrado dan Yerry Mina. Sementara gol yang dicetak Falcao berkat assist Quintero.

Skill individu Rodriguez, Quintero, dan Cuadrado amat dominan di Kolombia. Ketiganya jadi kunci serangan ketika dimainkan secara bersamaan. Hanya saja, Rodriguez belum tentu dimainkan karena sempat mengalami cedera saat Kolombia menang 1-0 atas Senegal di laga pamungkas.

James Rodriguez diragukan tampil sebagai starter lawan Inggris.James Rodriguez diragukan tampil sebagai starter lawan Inggris. (REUTERS/John Sibley)
Permainan individu ketiga gelandang tersebutlah yang harus diantisipasi Inggris. Apalagi jika mengingat kekalahan yang diderita Inggris dari Belgia berkat aksi individu Adnan Januzaj di kotak penalti.

Kendati demikian, Inggris punya kelebihan sendiri. Skuat arahan Gareth Southgate lebih mengandalkan kolektivitas tim meski punya sejumlah pemain dengan teknik tinggi seperti Raheem Sterling, Jesse Lingard, dan Dele Alli.

Dari tiga pertandingan yang dilakoni, Inggris lebih dominan tampil dengan permainan kolektif. Tak ada pemain yang benar-benar menonjolkan kualitas individu dan lebih mengutamakan kualitas tim.

Meski menggunakan skema 3-5-2, Sterling lebih memainkan peran sebagai penerobos barikade pertahanan lawan untuk memberikan umpan pada Harry Kane yang sejauh ini sudah mengemas lima gol.

Harry Kane sudah mencetak lima gol untuk timnas Inggris.Harry Kane sudah mencetak lima gol untuk timnas Inggris. (REUTERS/Ivan Alvarado)
Dengan kata lain, tak ada pemain dari Inggris yang terlihat menonjol secara individu. Kane yang sudah mencetak lima gol pun tampil kolektif. Seluruh gol yang diciptakannya terjadi berkat kerja sama dengan pemain lain bukan semata karena aksi individu di depan gawang.

Yang pasti, skuat Inggris tidak terpaku dengan satu atau dua pemain saja. Buktinya mereka mampu meraih kemenangan telak 6-1 atas Panama ketika Alli harus absen karena masih berkutat dengan cedera. Ruben Loftus Cheek ternyata mampu mengisi pos yang ditinggalkan Alli dengan baik.


Hanya saja, sesekali Inggris juga perlu berani melakukan akselerasi individu ketika buntu membangun serangan dari kaki ke kaki. Gol tunggal Belgia ke gawang Inggris yang dicetak Adnan Januzaj jadi alarm bahwa aksi individu juga diperlukan untuk membuat kejutan.

Menarik ditunggu siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam duel ini. Tim pemenang bakal menghadapi pemenang laga antara Swedia vs Swiss. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER