Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pemain timnas Kolombia mendapat ancaman pembunuhan dari banyak pendukung mereka usai timnya disingkirkan
Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 2018 melalui drama adu penalti.
Dilansir dari
Mirror, ada dua pemain Kolombia yang diklaim menjadi target utama ancaman pembunuhan. Mereka adalah Mateus Uribe dan Carlos Bacca.
Ancaman pembunuhan utamanya ditujukan kepada Bacca yang dianggap paling bersalah membuat Kolombia gagal ke perempat final. Selain bola tendangannya ditepis Jordan Pickford, Bacca dinilai tampil paling buruk saat menghadapi The Three Lions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, bola tendangan Uribe membentur mistar gawang Pickford sebagai algojo keempat adu tendangan 12 pas tersebut. Saat menit-menit akhir babak tambahan waktu, tendangan gelandang 27 tahun tersebut yang mengarah ke pojok kiri atas gawang Inggris masih bisa ditepis Pickford.
Dilansir dari
Mirror, pesan ancaman pembunuhan itu banyak beredar di media sosial
Twitter. Meski demikian, belum jelas terkait keseriusan pesan ancaman pembunuhan tersebut.
Yang jelas, isi pesan di
Twitter itu terdiri dari beragam ancaman pembunuhan. Ada yang memintanya bunuh diri hingga tak boleh pulang ke Kolombia karena bakal dibunuh.
 Para fan Kolombia bersedih usai timnya disingkirkan Inggris dari babak 16 besar Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS/Luisa Gonzalez) |
Bahkan, ada pula yang memberikan peringatan kepada Bacca melalui Twitter agar membawa keluarganya pergi dari Kolombia.
Sebelumnya, pihak kepolisian juga tengah melakukan investigasi pesan ancaman pembunuhan terhadap pemain Kolombia, Carlos Sanchez, usai ia mendapat kartu merah saat melawan Jepang.
Pihak kepolisian juga tak ingin tragedi pembunuhan Pablo Escobar, terjadi lagi. Bek timnas Kolombia tersebut ditembak mati oleh pelaku yang diduga fan yang geram karena bunuh diri yang dilakukannya ke gawang Los Cafeteros pada Piala Dunia 1994.
(jun)