Jakarta, CNN Indonesia --
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengaku sempat terpancing permainan lawan saat mengalahkan Ou Xuanyi/Xiangyu Ren pada final
Singapura Open 2018 di Singapore Indoor Stadium, Minggu (22/7).
Sempat unggul mudah atas Xuanyi/Ren 21-13 di gim pertama, Ahsan/Hendra dibuat kesulitan meraih kemenangan di gim kedua. Di poin-poin penentuan Ahsan/Hendra sering membuat kesalahan sendiri sebelum sukses merebut kemenangan tipis 21-19 di gim kedua.
Hendra mengaku sempat terpancing permainan Xuanyi/Ren di akhir gim kedua. Beruntung Ahsan/Hendra bisa mengembalikan fokus permainan dan merebut kemenangan di gim kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan hasil ini semoga bisa menambah kepercayaan diri kami untuk turnamen ke depannya. Di gim dua kami kaget, lawan bermain lebih lepas dan tidak mudah mati. Kami saja yang kepancing," ujar Hendra dikutip dari rilis resmi PBSI.
 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan usai memenangi Singapura Open 2018. (Dok. PBSI) |
Singapura Open 2018 merupakan gelar kedua bagi Ahsan/Hendra tahun ini setelah berhasil menjadi juara Malaysia International Challenge 2018 pada April lalu. Ahsan/Hendra juga untuk kali pertama sejak 2013 berhasil merebut gelar Singapura Open 2018.
"Pastinya kami senang dengan hasil ini, bisa juara lagi sejak beberapa tahun lalu. Untuk pertandingan tadi walau kami mendominasi tapi tak mudah, karena kami harus tetap fokus dan berusaha agar lawan tidak berkembang permainannya." ucap Ahsan.
Indonesia merebut satu gelar dari dua final yang dijalani. Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih gelar setelah kalah dari pasangan Malaysia Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai dua gim langsung 19-21 dan 18-21.
(har)