Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Penyelenggara
Asian Games 2018 (INASGOC) melakukan tindakan overlay atau menambah sarana dan prasarana di setiap lokasi pertandingan.
Overlay itu dilakukan INASGOC setelah mendapat evaluasi dari Ombudsman RI. Menurut Sekjen INASGOC, Eris Herryanto, hasil survei yang digelar Ombudsman menyebut kesiapan penyelenggaran Asian Games 2018 masih banyak kekurangan.
"Overlay adalah suatu kegiatan menambah sarana dan prasarana dari venue yang telah dibuat baik oleh pemerintah pusat, daerah, maupun swasta yang diserahkan ke INASGOC untuk kami tambah dalam penyelenggaraan," kata Eris di Gedung ORI di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eris menjelaskan bahwa kegiatan overlay tersebut telah dilakukan selama dua minggu setelah Ombudsman melakukan survei.
Eris juga menuturkan bahwa dasar dari kegiatan overlay adalah untuk melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana yang masih dalam tahap pengerjaan.
 INASGOC berkomitmen tidak akan mengubah venue yang diberikan pemerintah. (CNNIndonesia/Dias Saraswati) |
Beberapa overlay yang dilakukan seperti menambah klinik kesehatan, ruang keamanan, dan pintu keluar darurat di setiap venue Asian Games 2018.
"Overlay yang dibuat pada dasarnya untuk melengkapi kebutuhan saat pertandingan. Sebagai contoh tadi dari Ombudsman tidak ada klinik dan ruang keamanan. Justru dengan overlay ini kami buat," tutur Eris.
Selain itu, Eris menekankan bahwa overlay ini hanya bersifat sementara atau ada pada saat pesta olahraga terbesar di Asia itu diselenggarakan. Pasalnya, pihak INASGOC telah berkomitmen untuk tidak mengubah atau merusak lokasi yang sudah dilimpahkan.
Sebelumnya Ombudsman RI melalui salah satu komisarisnya Adrianus Meliala memaparkan bahwa pihaknya menemukan beberapa temuan penting dari survei tersebut. Adrianus mengungkapkan bahwa dari 24 lokasi yang jadi sampel survei masih belum siap untuk menggelar Asian Games edisi ke-18 tersebut.
(sry/sry)