Jakarta, CNN Indonesia -- Tenis menjadi satu dari dua cabang olahraga (cabor) yang menyumbangkan medali emas di
Asian Games 1974 di Teheran, Iran. Satu-satunya medali emas tenis disumbangkan Lita Liem Sugiarto di nomor tunggal putri.
Kala itu, Lita mengalahkan wakil Israel Paulina Plesachov yang harus puas dengan perak. Wakil Indonesia lainnya, Lany Kaligis berhak atas medali perunggu.
Sepanjang kariernya, Lita dua kali tampil mewakili Merah Putih di Asian Games. Sebelum emas di Teheran, Lita berhasil bawa pulang dua emas dan dua perunggu pada penampilan perdana di Asian Games 1966 di Bangkok untuk nomor ganda dan tunggal putri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perunggu diraihnya di nomor tunggal putri dan ganda campuran. Di ganda putri, ia berpasangan dengan Lany Kaligis, sedangkan di ganda campuran ia berduet dengan Sutarjo Sugiarto.
 Stadion Utama Gelora Bung Karno jadi venue utama Asian Games 2018. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Di dunia tenis, Lita dikenal sebagai ratu tenis yang cerdas dan seorang
ambidextrous atau memaksimalkan tangan kanan dan kiri. Selain tampil di Asian Games, Lita juga tampil di berbagai kejuaraan tenis dunia, termasuk grand slam di era tahun 1968 sampai 1975.
Catatan terbaiknya ditorehkan ketika ia bersama Lany Kaligis yang merupakan pasangannya di ganda putri mencapai babak perempat final di dua gelaran Grand Slam. Pertama, di Australia Terbuka pada 1970 serta Wimbledon 1971.
Indonesia berhasil menempati peringkat sembilan daftar klasemen perolehan medali di Asian Games 1974 di Teheran, Iran lewat raihan tiga medali emas, empat perak dan empat perunggu.
Selain satu emas dari tenis, bulutangkis turut menyumbangkan dua medali emas lainnya. Tjun Tjun/Johan Wahyudi meraih juara di nomor ganda putra serta pasangan Christian Hadinata/Regina Masli yang raih emas di ganda campuran.
(bac/nva)