Jakarta, CNN Indonesia -- Keberhasilan Jonatan Christie di tunggal putra dan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon di ganda putra memastikan bulutangkis mencapai target di
Asian Games 2018.
PB PBSI menargetkan dapat meraih dua emas dalam perhelatan pesta olahraga Asia ke-18 melalui nomor ganda putra dan ganda campuran.
Harapan meraih medali emas pertama dari cabang olahraga bulutangkis sempat muncul ketika tim beregu putra Indonesia berhasil melaju ke final. Namun, kekalahan dari China menggugurkan harapan publik tuan rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah China dan Jepang berbagi emas di nomor beregu, persaingan berebut medali emas di nomor perorangan pun dimulai.
Tim ganda campuran yang ditarget emas mengawali langkah kurang baik setelah Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto kalah di babak 16 besar.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berjuang sendiri di nomor ganda campuran juga tidak berhasil menembus final setelah kalah dari pasangan unggulan utama Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
 Tim beregu putra Indonesia harus puas dengan medali perak di Asian Games 2018 setelah kalah dari China. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Tanpa emas dari ganda campuran, Indonesia menyisakan empat wakil di semifinal tunggal putra dan ganda putra. Di sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto membuat kejutan dengan mengalahkan ganda nomor satu China Li Junhui/Liu Yuchen. Menyusul kemudian Kevin/Marcus memastikan tiket final dan memastikan final sesama ganda Indonesia.
Sementara di nomor tunggal putra, dua hasil berbeda diraih di babak semifinal. Jonatan Christie berhasil melewati adangan Kenta Nishimoto, sedangkan Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Chen Long.
Di final, Jonatan sukses mengalahkan Chou Tien Chen 21-18, 20-22, dan 21-15 sekaligus memastikan emas bagi kontingen merah putih. Sementara emas ganda putra menjadi Kevin/Marcus setelah mengalahkan Fajar/Rian.
Selain dua emas dari nomor perorangan, tim bulutangkis Indonesia juga meraih dua perak serta empat perunggu di Asian Games 2018.
(har)