Jakarta, CNN Indonesia -- Penyakit tumor yang menyerang tubuh tak serta merta menghapus semangat mantan pelatih
Timnas Indonesia Benny Dolo untuk segera kembali melatih tim sepak bola.
Benny yang merupakan pelatih kawakan di Indonesia saat ini tengah berjuang untuk memulihkan kondisi tubuh pascaoperasi.
Dua tahun silam, Bendol, sapaan karib Benny Dolo divonis menderita tumor di usus. Hal itu diketahui ketika masih aktif menangani Sriwijaya FC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyakit ini baru ketahuan saat saya masih menangani Sriwijaya FC pada 2016. Saat buang air besar ada darah yang ikut keluar. Setelah diperiksa dokter ternyata dibilang ada tumor di usus," kata Bendol saat ditemui
CNNIndonesia.com di kediamannya yang terletak di Kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (6/9).
Vonis dokter sempat membuat Bendol terpukul. Ia sempat berpikir tak bisa lagi aktif di sepak bola. Apalagi badannya yang dulu terlihat tambun pun ikut menyusut.
 Sriwijaya FC jadi klub profesional yang terakhir dilatih Benny Dolo. (ANTARA/Ari Bowo Sucipto) |
"Berat badan sempat turun dari 80 kilogram sampai 54 kilogram, tapi sekarang sudah naik lagi jadi 64 kilogram," ujar Bendol.
Penanganan cepat dari tim dokter dan dukungan keluarga membuat motivasi Bendol untuk kembali melatih tetap menggelora.
"Beruntung penanganannya cepat, jadi bisa langsung dioperasi. Saat ini tumornya sudah bersih tinggal pemulihan saja. Saya anggap ini sudah menjadi jalan Tuhan."
Kini Bendol tengah berjuang untuk memulihkan kebugarannya. Segala pantangan yang dianjurkan dokter dituruti Bendol dengan rinci.
 Benny Dolo sedang dalam pemulihan tubuh usai menjalani operasi tumor. (CNN Indonesia/Jun Mahares) |
"Ada banyak pantangan yang tidak bisa makan, salah satunya daging. Sekarang lebih banyak buah dan sayur," ujar pelatih yang sempat tiga kali menangani Timnas Indonesia tersebut.
Bendol juga rutin memeriksakan kesehatannya setiap enam bulan. Jika ada gejala yang megkhawatirkan, Bendol tak segan untuk langsung memeriksa ke dokter.
Pelatih kelahiran Manado 22 September 1950 itu merupakan salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Indonesia. Ia kenyang pengalaman menangani klub Tanah Air seperti Persita Tangerang, Arema, Persija Jakarta, dan Sriwijaya FC. Benny dikenal sebagai pelatih berkarakter keras.
Meski hampir menginjak usia 68 tahun dan sempat dihinggapi tumor, Bendol belum mau pensiun. Ia masih menyimpan asa untuk kembali melatih.
"Kalau sudah pulih dan kondisi memungkinkan, tentu saya masih mau kembali melatih karena sepak bola adalah hidup saya. Minimal bisa jadi instruktur pelatih," tutur pemilik nama Benny Selvianus Dolo itu dengan mata berbinar-binar.
(har)