PSSI Bakal Lapor FIFA Soal Insiden Haringga

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 25 Sep 2018 21:37 WIB
Selain menghentikan sementara Liga 1 2018, PSSI bakal melaporkan insiden meninggalnya Haringga Sirla kepada FIFA dan AFC.
PSSI bakal lapor FIFA soal insiden meninggalnya Haringga Sirla. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain menghentikan sementara Liga 1 2018, PSSI bakal melaporkan insiden meninggalnya Haringga Sirla kepada FIFA dan AFC.

Anggota kelompok suporter Persija, Haringga, meninggal setelah dikeroyok sejumlah pendukung Persib, Minggu (23/9). Insiden itu terjad di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) beberapa saat jelang pertandingan.

PSSI memutuskan untuk menyetop sementara kompetisi Liga 1 2018 sebagai buntut pengeroyokan Haringga hingga meninggal dunia. PSSI juga berjanji akan melapor ke FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melaporkan dan koordinasi dengan AFC dan FIFA karena ini semua tak lepas dari FIFA," kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi pada konferensi pers di Hotel Borobudur, Selasa (25/9).

Harinngga Sirla meregang nyawa usai dikeroyok oknum suporter Persib.Harinngga Sirla meregang nyawa usai dikeroyok oknum suporter Persib. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
PSSI juga berencana melakukan konsolidasi dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku opertaor kompetisi Liga 1 beserta manajemen klub dan suporter.

"Dari hasil ini semua kami akan buat prosedur yang lebih jelas untuk meredam dan menghentikan kegiatan merugikan. Apalagi ini terus berulang dari 2005 sampai sekarang sudah ada 95 korban," ujar Edy.

Pria yang juga menjabat Gubernur Sumatera Utara tersebut juga akan menjalin komunikasi dengan pemerintah termasuk Kemenpora, BOPI, dan KONI.

Pelaku penganiyaan sudah ditangkap Polrestabes Bandung.Pelaku penganiyaan sudah ditangkap Polrestabes Bandung. (AFP PHOTO / STR)
"Kalau tidak tepat diagnosanya, akan berulangkali. Kenapa? Memang rakyat Indonesia begitu cinta dengan bola. Kami akan koordinasi dengan aparat keamanan. Khususnya kepolisian."

"Biasanya ada 1.500 keamanan dalam satu pertandingan tapi saat itu, keamanan ditingkatkan jadi 4.300 personel tapi insiden ini tetap terjadi. Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia di sini," tutur Edy.

Para pelaku pengeroyokan, lanjut Edy, harus dihukum setimpal dengan kasus pembunuhan umum.

"Kami cari tahu apa ini suporter atau kriminal. Kalau harus dihukum terberat dan itu menyelesaikan masalah, kita hukum. Tapi diagnosanya harus tepat," ujar mantan Pangkostrad itu. (map/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER