Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Pusat (PP)
Jakmania mengeluarkan imbauan untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian menyusul kasus meninggalnya
Haringga Sirla jelang pertandingan
Persib Bandung vs
Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9).
Dalam surat resmi yang diterima
CNNIndonesia.com, Kamis (27/9), tertulis tiga poin imbauan PP Jakmania kepada seluruh anggotanya. Poin pertama meminta Jakmania untuk melakukan kegiatan yang ada faedahnya untuk perdamaian, khususnya di sepak bola dan perdamaian untuk seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Poin kedua PP Jakmania meminta anggotanya untuk tidak menyebarkan atau membuat ujaran kebencian (hate speech), berita palsu (hoax), atau bentuk provokasi lain yang kontra produktif dengan upaya mengakhiri kekerasan dan kengerian di sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, seluruh anggota Jakmania diminta mendorong pemerintah lebih aktif di dunia siber dalam membendung suasana keruh di media sosial.
 Surat imbauan untuk para anggota Jakmania. (Dok. Persija Jakarta) |
Menanggapi hal itu, Sekretaris PP Jakmania Diky Soemarmo mengatakan imbauan itu dibuat bukan karena adanya indikasi gerakan-gerakan untuk balas dendam atas kemarian Haringga.
"Itu hanya untuk menenangkan anggota dan sikap Persija serta The Jakmania," kata Diky ketika dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (27/9).
 Jakmania diminta melakukan kegiatan positif usai kematian Haringga Sirla. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Diky juga meminta ketegasan dari pihak kepolisian untuk menjaga provokasi di sosial media. PP Jakmania juga disebut Diky terus menjalin komunikasi yang baik dengan pihak kepolisian. Diky yakin Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sudah menjalankan tugasnya untuk mengawasi pergerakan-pergerakan di dunia maya.
"Artinya segala bentuk keresahan kami pun sudah kami sampaikan. Dan, saya rasa Kominfo tanpa diminta pun seharusnya sudah menjalankan kewajibannya untuk menjaga itu (pergerakan ujaran kebencian dan provokasi di dunia maya)," ujar Diky.
(ttf/har)