Mengenal 5 Olahraga Spesial di Asian Para Games 2018

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Okt 2018 13:07 WIB
Asian Para Games 2018 akan digelar 6-13 Oktober dan berikut lima olahraga spesial yang belum familiar di ajang tersebut.
Bola voli duduk jadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Para Games 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018, 6-13 Oktober mendatang. Ada lima cabang olahraga yang belum terlalu familiar di telinga masyarakat.

Sebagai tuan rumah, Indonesia mempertandingkan 18 cabang olahraga dan sedikitnya ada lima cabang olahraga yang masih kurang familiar. Kelima cabang olahraga itu hanya digelar di ajang multicabang khusus penyandang disabilitas seperti layaknya Asian Para Games, yakni boccia, goalball, lawn bowls, bola voli duduk dan basket kursi roda.

1. Boccia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya boccia yang merupakan olahraga ketepatan itu dirancang untuk dimainkan oleh orang-orang dengan cerebral palsy yaitu disabilitas saraf motorik yang diakibatkan oleh gangguan pada otak. Tapi kini boccia juga diperuntukkan bagi atlet dengan cacat fisik berat.

Boccia dapat dimainkan secara tunggal, ganda, dan berpasangan atau tim beregu dengan tiga orang. Cara bermainnya yakni dengan melemparkan bola berwarna merah atau biru sedekat mungkin dengan jack, bola sasaran yang berwarna putih.

Untuk nomor tunggal masing-masing peserta diberikan kesempatan sebanyak enam kali untuk melemparkan bola mendekati jack. Di nomor tim beregu yang diisi tiga orang, masing-masing diberikan kesempatan untuk melempar dua bola, sedangkan untuk nomor ganda, tiap orang melempar tiga bola.

Boccia merupakan olahraga yang mengandalkan akurasi lemparan.Boccia merupakan olahraga yang mengandalkan akurasi lemparan. (AFP PHOTO / BEN STANSALL)
Peserta yang jarak bola hasil lemparannya paling dekat dengan jack akan mendapatkan poin. Wasit garis akan mengukur jarak bola terdekat dengan jack dengan bantuan alat ukur yang bentuknya mirip jangka.

Pelemparan bola dilakukan secara bergantian. Jika tim lawan tidak bisa melewati lemparan yang paling dekat dengan jack, ia harus melempar bola terus sampai ada jarak lemparan bolanya lebih baik dari lawan.

2. Goalball

Goalball adalah olahraga tim yang dirancang khusus untuk atlet dengan gangguan penglihatan. Jika peserta hanya mengalami kebutaan sebagian, diperlukan penutup kepala untuk berlaku adil kepada peserta lain yang mengalami kebutaan total.

Dalam satu tim goalball terdapat tiga orang yang berusaha melemparkan bola yang di dalamnya terdapat lonceng ke gawang lawan. Cara bermainnya, bola dengan bunyi lonceng dilempar dengan tangan dan tidak boleh ditendang.

Goalball mengandalkan indera pendengaran untuk bisa menghalau bola yang dilemparkan tim lawan.Goalball mengandalkan indera pendengaran untuk bisa menghalau bola yang dilemparkan tim lawan. (AFP PHOTO / Yasuyoshi Chiba)
Masing-masing peserta harus fokus pada indra pendengaran dan berusaha membendung bola yang dilemparkan lawan ke arah gawang mereka. Dimainkan di dalam ruangan layaknya permainan bola voli, satu pertandingan goalball menghabiskan waktu 12 menit per bagian.

Masing-masing tim bergantian melempar bola untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan. Mereka juga harus mengatur strategi dalam menyerang dan bertahan.

Tim mendapatkan satu poin jika bola mereka melewati garis gawang. Tim dengan skor yang lebih tinggi pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika tidak ada gol yang dicetak selama perpanjangan waktu, akan digelar penalti.

3. Lawn Bowls

Lawn bowls atau lebih mirip dengan boling yang dimainkan layaknya permainan golf. Cara bermainnya pun mirip boccia, yang sama-sama menjadikan bola berwarna putih yang disebut jack atau kitty sebagai bola sasaran.

Satu lapangan lawn bowls memiliki kemiringan untuk memudahkan bola meluncur. Pemain dengan lontaran bola yang terdekat dengan jack akan meraih poin tertinggi.

Sistem penilaian dalam lawn bowls berbeda-beda dalam setiap kompetisi. Untuk nomor tunggal, poin akhir adalah 21, dan bila imbang maka poin akhirnya adalah 25.

Dalam hukum Sport of Bowls, pemenang dalam pertandingan tunggal adalah pemain pertama yang mencetak 21 tembakan. Beberapa kompetisi menggunakan sistem penilaian 'set' akan mencari tujuh poin per set untuk mencari tiga dari lima set terbaik.

Untuk kategori tim (pasangan, triple atau kuartet), pemenang adalah yang memiliki skor yang lebih tinggi setelah akhir pertandingan. Jika didapati poin imbang, akan dilakukan lemparan tambahan untuk menentukan pemenang.

Bola voli duduk punya aturan yang hampir mirip dengan bola voli biasa.Bola voli duduk punya aturan yang hampir mirip dengan bola voli biasa. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
4. Bola Voli Duduk

Voli duduk punya banyak kesamaan dengan voli pada umumnya yang dimainkan oleh bola voli konvensional. Perbedaan paling mencolok yakni terletak pada posisi bermain yang sambil duduk di hadapan net.

Aturan main dalam voli duduk hampir sama dengan voli biasa dengan mencari tiga dari lima set terbaik. Satu tim berisi enam orang.

Dalam satu set, setiap tim harus mengumpulkan 25 poin atau selisih dua poin saat deuce dilakukan (imbang pada angka 24-24). Bila skor 2-2, set terakhir akan berujung pada angka 15 poin.

Ukuran lapangan voli duduk lebih kecil yakni 10x6 meter. Jaring net berukuran panjang 7 meter dan lebar 0,80 meter, dengan tinggi dari permukaan tanah 1,15 meter dari tanah untuk pria dan 1,05 meter untuk wanita.

Dalam satu tim yang diisi 12 pemain, maksimal hanya boleh diisi dua pemain yang memiliki 'cacat minimal' dan hanya satu yang bisa bermain di lapangan.

Pemain tidak boleh mengangkat bokongnya terlalu tinggi saat melakukan servis atau pada saat menyerang.

5. Bola Basket Kursi Roda

Permainan basket kursi roda dimainkan lima pemain yang mengenakan kursi roda. Kebanyakan, para atlet memiliki keterbatasan pada kakinya.

Sedikitnya ada dua perbedaan mencolok yang dapat dilihat dari permainan basket biasa dan basket kursi roda. Terutama jika dilihat dari segi aturan main 'travelling' dan double dribble.
Basket kursi roda mengandalkan kekuatan tangan, baik saat mengayuh kursi roda maupun saat melempar bola ke ring.Basket kursi roda mengandalkan kekuatan tangan, baik saat mengayuh kursi roda maupun saat melempar bola ke ring. (AFP PHOTO / Lillian SUWANRUMPHA)
Jika pada basket normal pemain tidak boleh membawa bola sambil berlari, di basket kursi roda tidak diperbolehkan tangannya memegang bola sambil menjalankan kursi rodanya.

Pemain juga tidak diperbolehkan untuk menyentuh roda pemain lawan dua kali setelah ia memegang bola. Jika dilakukan maka wasit akan memberikan foul karena dianggap melakukan double-dribble. (ttf/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER