Arema FC Tak Banding Sanksi dari Komdis PSSI

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 11 Okt 2018 18:25 WIB
CEO Arema FC Iwan Budianto memastikan pihaknya tak akan mengajukan banding sanksi dari Komdis PSSI terkait insiden melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya menyisakan noda dalam perjalanan Liga 1 2018. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Arema FC tak akan mengajukan banding atas sanksi dari PSSI terkait insiden di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (6/10), ketika menjamu Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2018.

Komisi Disiplin PSSI menghukum Arema menggelar pertandingan tanpa penonton pada laga kandang dan tandang hingga akhir musim Liga 1 2018. Arema FC dianggap bersalah atas pengeroyokan yang dilakukan Aremania terhadap suporter Persebaya dan intimidasi suporter kepada pemain tamu.
Dalam rilis Arema FC, Kamis (11/10), pihak klub yang diwakili Iwan Budianto menerima keputusan Komdis PSSI sebagai bentuk kepatuhan. Salah satu petinggi induk organisasi sepak bola Indonesia yang juga selaku CEO Arema FC itu berharap hukuman dari PSSI bisa menjadi pelajaran bagi suporter.

"Jangankan dihukum sampai akhir musim, Sejujurnya Arema FC ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya, asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku positif bagi suporter Indonesia. Kami siap menjadi martir perubahan kebaikan dalam sepakbola kita," ujar Iwan dalam rilis resmi yang diterima CNNIndonesia.com.

"Kami tidak akan mengajukan banding. Namun akan berada di barisan terdepan untuk membangun kesadaran para suporter utamanya Aremania agar berubah menjadi lebih baik," sambungnya.
Pemain-pemain Arema FC harus menyelesaikan sisa laga Liga 1 2018 tanpa dukungan suporter.Pemain-pemain Arema FC harus menyelesaikan sisa laga Liga 1 2018 tanpa dukungan suporter. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Kendati legawa menerima hukuman, Iwan mengaku klub dan suporter merugi atas keputusan yang dikeluarkan PSSI. Iwan menjelaskan Arema kehilangan dukungan padahal masih berada di papan bawah.
"Klub juga kehilangan pendapatan, tentu akan berpengaruh terhadap operasional kelangsungan hidupnya. Tidak hanya pemain dan ofisial, tapi nasib karyawan juga akan terdampak," jelas Iwan.

Lebih jauh Iwan juga menyinggung dampak sanksi akan berimbas pada pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di area stadion dan secara lebih luas juga berpengaruh pada kontribusi pajak daerah yang terhambat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(nva/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER