Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Atletik Nevada (NAC) memperpanjang sanksi untuk
Khabib Nurmagomedov dan
Conor McGregor sebagai buntut kekisruhan yang terjadi usai pertarungan
UFC 229 di T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu (7/10).
Keributan terjadi setelah Khabib diprovokasi rekan McGregor, Dillon Danis. Khabib lalu naik ke pagar oktagon dan menyerang Danis. Di dalam oktagon McGregor juga bertarung dengan tim dari Khabib.
Awalnya kedua petarung dihukum selama 10 hari sejak 14 hingga 24 Oktober. Hukuman itu diberikan agar NAC bisa melakukan investigasi terkait keributan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, sampai batas waktu yang ditentukan, NAC belum menemukan titik terang dari insiden itu. Hukuman Khabib dan McGregor pun diperpanjang sampai digelarnya sidang disiplin pada 10 Desember. Selama masa hukuman kedua petarung dilarang terlibat dalam pertarungan.
Dikutip dari
The Guardian menurut Ketua NAC Anthony Marnell III, hukuman bagi Khabib dan McGregor itu berlaku sampai investigasi selesai. Baik Khabib dan McGregor pun diminta menghadiri sidang pada 10 Desember itu yang digelar di Las Vegas.
 Khabib 'mengamuk' di luar oktagon usai diprovokasi Dillon Danis. (Harry How/Getty Images/AFP) |
Marnel menambahkan, pihaknya tengah mempertimbangkan hukuman denda dan larangan seumur hidup untuk kedua petarung.
Selain penambahan masa hukuman, lima anggota dewan NAC juga memutuskan untuk memberikan separuh atau sebesar US$1 juta (sekitar Rp15,2 miliar) dari total bayaran Khabib sebanyak US$2 juta hasil pertarungannya dengan McGregor.
Tidak saja separuh uang bayaran Khabib yang ditahan, Marnell juga mengatakan akan menahan bayaran US$3 juta milik McGregor jika petarung asal Republik Irlandia itu kedapatan itu bertarung di luar oktagon dalam keributan usai UFC 229.
Sementara itu, perwakilan McGregor, Michael Mersch, mengaku terkejut dengan komentar Marnell. Pasalnya, saat menghadiri pertemuan komisi tidak terlihat McGregor ikut dalam keributan di luar oktagon.
"Tapi untuk tindakan Nurmagomedov, semua ini tidak akan terjadi," kata Mersch.
(nva)