Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Singapura dipastikan tampil tanpa pemain naturalisasi jelang melawan
Timnas Indonesia pada laga
Piala AFF 2018, Jumat (9/11). Itu merupakan komposisi yang sama seperti skuat The Lions di Piala AFF 2014.
Tiga dari empat gelar juara Piala AFF (2004, 2007 dan 2012) yang sudah dicatatkan Singapura sampai saat ini berkat bantuan dari sejumlah pemain naturalisasi. Hanya pada tahun 1998 saat meraih gelar juara Piala AFF pertama, Singapura tanpa diperkuat pemain naturalisasi.
Pada edisi 2004, Daniel Bennett yang merupakan pemain naturalisasi asal Inggris serta Itimi Dickson dan Agu Chasmir naturalisasi asal Nigeria ikut memperkuat The Lions kala itu. Di edisi Piala AFF 2007, Singapura kembali diperkuat pemain naturalisasi asal Nigeria, Dickson dan Precious Emuejeraye serta Daniel Bennett.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pada Piala AFF 2012, The Lions diperkuat naturalisasi asal China Qiu Li, Bennett serta Aleksandar Duric naturalisasi dari Yugoslavia yang ikut membawa pulang trofi juara Piala AFF ke Singapura.
 Mohamed Izwan bin Mahbub kiper andalan Timnas Singapura di Piala AFF 2018. (AFP PHOTO / KAZUHIRO NOGI) |
Pada 2011, pelatih Timnas Malaysia kala itu K. Rajagopal mengatakan pemain naturalisasi memberi keuntungan lebih buat Singapura. Pernyataan itu membuat pelatih Singapura Raddy Avramovic merespons dengan pedas, "Jika Rajagopal berpikir kami melanggar hukum, maka dia berbicara sampah."
Piala AFF 2018 jadi kali kedua Singapura tampil di Piala AFF tanpa bantuan pemain naturalisasi. Terakhir kali pada tahun 2014, pelatih Singapura kala itu Bernd Stange gagal membawa timnya melewati babak penyisihan grup dengan semua materi pemain diisi pemain lokal.
Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS) mengatakan untuk menggunakan jasa pemain lokal dengan rekrutan dari Skema Bakat Asing (FTS) sejak terakhir kali menaturalisasi pemain asal China, Qiu Li pada 2010.
"Ini adalah tahun yang penting bagi kami untuk melangkah dan menunjukkan apa yang bisa dilakukan tim yang semuanya berasal dari pemain lokal. Apa yang tidak kami miliki dari pemain asing, kami membereskan disiplin taktik," kata winger Timnas Singapura Gabriel Quak dikutip situs
tnp.sg.
Beda halnya dengan Filipina yang saat ini masih menggunakan pemain asing untuk memperkuat timnya, seperti pemain yang lahir di Inggris (Phil dan James Younghusband), Michael Falkesgaard naturalisasi asal Denmark, dari Austria Stephan Palla, Alvaro Silva (Spanyol), Manny Ott (Jerman), Paul Mulders (Belanda), Iain Ramsay (Australia) dan pemain berdarah Italia Dennis Villanueva.
Sedangkan Thailand tidak memanggil pemain mereka yang tinggal di luar negeri, seperti Kawin Thamsatchanan (OH Leuven, Belgia), Chanathip Songkrasin (Consadole Sapporo, Jepang), Teerasil Dangda (Sanfrecce Hiroshima, Jepang) dan Theerathon Bunmathan (Vissel Kobe). Namun, Tim Gajah Perang memanggil pemain kelahiran Jerman, Philip Roller dan Manuel Bihr, mantan pemain Wales U-17 Mika Chunuonsee, pemain kelahiran Italia, Marco Ballini kelahiran Italia dan mantan pemuda Swedia, Kevin Deeromram.
Di sisi lain, Timnas Indonesia menurunkan dua pemain naturalisasi di Piala AFF 2018. Mereka adalah penyerang kelahiran Belanda, Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves yang sudah resmi dinaturalisasi 2017 lalu.
Tujuh Pemain DebutanSelain tanpa pemain naturalisasi, Singapura yang kali ini dipegang pelatih Fandi Ahmad juga menurunkan tujuh wajah baru yang melakoni debutnya di Piala AFF 2018. Mereka adalah Adam Swandi, Ikhsan Fandi, Iqbal Hussain, Irfan Fandi, Jacob Mahler, Nazrul Nazari dan Zulqarnaen Suzliman.
"Kami telah memilih sekelompok anak laki-laki yang kami rasa memungkinkan untuk menampilkan permainan terbaiknya dan menambah kekuatan tim. Kami punya keyakinan di tim ini, bersama-sama kami akan melakukan yang terbaik," Kata Fandi.
Singapura tergabung di Grup B Piala AFF 2018 bersama dengan Indonesia, Filipina, Thailand dan Timor Leste. Pada pertandingan pertama di fase grup, The Lions akan jumpa Timnas Indonesia di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, Jumat (9/11), sebelum bertemu Filipina (13/11), Timor Leste (21/11) dan Thailand (25/11).
(ttf/bac)