Banur: Lini Belakang Timnas Indonesia Kurang Solid

CNN Indonesia
Minggu, 18 Nov 2018 15:41 WIB
Bambang Nurdiansyah menilai lini belakang yang kurang solid jadi sebab kekalahan Timnas Indonesia di markas Thailand.
Bambang Nurdiansyah menyebut lini belakang Timnas Indonesia kurang solid. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain Timnas Indonesia era 80-an, Bambang Nurdiansyah, menyebut kelemahan lini belakang skuat Merah Putih menjadi sebab kekalahan 2-4 dari Thailand dalam babak penyisihan Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala pada Sabtu (17/11).

Bambang berpendapat permainan Timnas Indonesia sudah cukup bagus ketika menghadapi tim berjulukan Gajah Perang tersebut. Ia menilai penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan meningkat dari pertandingan sebelumnya.

"Hanya saja memang, lini belakang terutama setelah unggul 1-0 itu berubah, tapi secara keseluruhan sebetulnya [Timnas Indonesia] ada peningkatan," kata Bambang kepada CNNIndonesia.com pada Minggu (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Bambang tidak setuju sebab dari kekalahan Timnas Indonesia adalah keputusan pelatih kepala Bima Sakti menurunkan Awan Setho ketimbang Andritany Ardhiyasa.
Timnas Indonesia mudah kebobolan karena lini belakang yang kurang solid.Timnas Indonesia mudah kebobolan karena lini belakang yang kurang solid. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
"Saya pikir jangan ditimpakan ke Bima Sakti. Anda juga harus jujur, ada perubahan tidak Timnas Indonesia dari pertandingan lawan Singapura dan Timor Leste? Ya kan?" ucap Bambang.

"Memang hasilnya kurang menggembirakan, saya pikir kelemahan lini belakang terlalu mudah dimanfaatkan kesebelasan Thailand. Kurang solid lini belakang [Timnas Indonesia]," ucapnya menambahkan.

Dengan kekalahan tersebut. Timnas Indonesia tercatat sudah lima kali tidak pernah menang di kandang Thailand selama gelaran Piala AFF. Bambang menilai hal ini harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama.

"Terutama untuk insan sepak bola, perbaiki lah sepak bola kita semua. Jangan bilang 'Kenapa ya?', begitu kan? Pertanyaan itu ['kenapa ya?'] jangan pernah ada," ujar Bambang.

"Akar permasalahannya di mana? Kompetisi harus dibenahi memang, tapi apakah kompetisi itu akan berkualitas ketika yang bermain tidak bagus? Nah, untuk mendapatkan itu [pemain berkualitas] perlu pembinaan usia muda yang bagus," ujarnya melanjutkan.

Berikutnya Timnas Indonesia bakal melawan Filipina sebagai laga terakhir mereka dalam Grup B di Stadion Utama Gelora Karno (SUGBK) pada 25 November.

Bambang berpikir kekuatan Filipina ada di level yang sama dengan Timnas Indonesia. Ia beranggapan kualitas tim yang berada dalam zona negara ASEAN tidak beda jauh.
Timnas Indonesia sejatinya bisa merepotkan Thailand di babak pertama.Timnas Indonesia sejatinya bisa merepotkan Thailand di babak pertama. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
"Satu sama lain bisa saling mengalahkan, siapa yang lebih siap? Kalau ditanya lawan Filipina kansnya bagaimana, kita bisa mengalahkan. Jadi tidak ada berat atau ringan," tutur Bambang.

"Ini olahraga, semua lawan itu berat. Kalau bicara ringan dan berat, olahraga jadi tidak menarik. Apapun bisa terjadi, itulah menariknya dari olahraga untuk ditonton," ucap Bambang menambahkan.

Pria berusia 57 tahun ini pun berharap agar Timnas Indonesia tampil lebih baik saat lawan Filipina.

"Mungkin banyak yang mengatakan peluang sudah tertutup, tapi yang harus dilakukan adalah menangkan pertandingan dan tampil lebih baik lagi," katanya. (map/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER