Jakarta, CNN Indonesia -- Perenang berusia 84 tahun ikut tampil dalam Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka (IOAC) yang kembali digelar di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK) pada 1-9 Desember 2018.
Tahun ini merupakan edisi kedua dari IOAC. Edisi sebelumnya pun dihelat di tempat yang sama pada 5-15 Desember 2017.
Ajang ini mempertandingkan empat cabang olahraga yaitu renang, polo air, artistik, dan loncat indah. Selain turnamen untuk atlet, IOAC juga menggelar lomba renang untuk masyarakat umum lewat kategori renang master. Sekitar 200 orang sudah mendaftar untuk kategori renang master.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IOAC ini sudah masuk syarat/standar internasional. Kami akan jaga tradisi ini, agar bisa menyelenggarakan kejuaraan internasional lainnya di tahun-tahun berikutnya. Akuatik ini olahraga yang lengkap, mulai dari usia dini sampai lanjut semua bisa partisipasi," kata Kepala Bidang PB PRSI Wisnu Wardhana kepada para awak media dalam konferensi pers di Stadion Akuatik pada Kamis (29/11).
"Perenang master kalau tidak salah ada yang 84 tahun. Jadi semua tercakup dalam akuatik. Keunikan ini yang perlu disosialisasikan dalam masyarakat," katanya menambahkan.
Wisnu tidak mengungkap nama dari perenang berusia 84 tahun tersebut. Akan tetapi, ia mengatakan perenang itu berasal dari Jakarta dan memang sudah aktif ikut renang masters sejak 2014.
"Dan sebelumnya beliau perenang juga, ini adalah contoh olahraga renang ini cocok untuk semua usia. Kalau ikut pertandingan seperti ini, mereka [perenang lanjut usia] harus sehat, mungkin mereka sudah check up secara umum," ucap dia.
"Jadi kami memang ingin mengkampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat. Apalagi sekarang banyak gangguan lewat ponsel, internet, dan seterusnya," ucapnya melanjutkan.
Lebih dari seribu atlet akan ikut dalam ajang tersebut, termasuk perenang yang dipersiapkan menunu SEA Games 2019 di Filipina. Para perenang akan membela klub masing-masing untuk berebut gelar klub terbaik di Indonesia.
Wakil Ketua Umum PRSI, Harlin E. Rahardjo, bersyukur peserta IOAC 2018 lebih banyak dari tahun lalu.
"Dan ada peserta asing dari Malaysia, kemudian sedang menunggu konfirmasi dari Filipina dan Srilanka. Jadi alhamdulillah event kami mulai diakui dunia internasional," ujar Harlin.
Untuk sementara, perenang asing yang ikut IOAC berjumlah 27 orang.
"Kenapa tidak diselenggarakan di akhir Desember? Kalau di akhir Desember, kami tidak akan pernah masuk kalender internasional karena saat itu mereka sudah libur natal dan lain-lain," katanya menambahkan," ujarnya kembali.
(map/osc)