Jakarta, CNN Indonesia --
Sir Alex Ferguson sudah lima tahun meninggalkan
Manchester United, namun namanya masih membayangi dan menghantui langkah 'Setan Merah' hingga saat ini.
Ferguson adalah contoh sukses seorang manajer yang mampu membangun dinasti. Ferguson adalah Manchester United, Manchester United adalah Ferguson. Hal itu benar-benar lekat dalam lebih dari dua dekade.
Ferguson tidak hanya menghamburkan uang untuk membeli pemain bintang macam Eric Cantona, Ruud van Nistelrooy, Juan Sebastian Veron, dan Rio Ferdinand. Ferguson juga berhasil mengorbitkan pemain-pemain binaan Manchester United macam David Beckham, Ryan Giggs, Neville bersaudara, hingga Paul Scholes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Filosofi Manchester United di bawah arahan Ferguson juga terlihat jelas, bahkan setelah 'Setan Merah' mengalami beberapa kali pergantian pemain dan komposisi tim.
 Sir Alex Ferguson berhasil membentuk Manchester United. (John Phillips/Getty Images for TechCrunch/AFP) |
Di tangan Ferguson, Manchester United meraih 13 gelar Liga Inggris, dua trofi Liga Champions, dua Piala Dunia Antarklub/Piala Interkontinental, lima Piala FA, dan empat Piala Liga. Manchester United langsung menjelma jadi klub terbaik Inggris di era Liga Primer Inggris.
Hubungan Manchester United dengan Ferguson adalah hubungan yang sulit dicari di dunia sepak bola saat ini. Ferguson diberi keleluasaan untuk membentuk tim dan diberi waktu untuk beberapa tahun sejak 1986 sebelum akhirnya Manchester United meraih gelar perdana yaitu Piala FA di musim 1989/1990.
Kehilangan BesarFerguson sudah sempat beberapa kali mengumumkan sinyal ingin mundur dari Manchester United sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan posisi manajer pada akhir musim 2012/2013. Ferguson pergi dengan cara terbaik, yaitu pergi setelah mengantarkan Manchester United jadi juara Liga Inggris.
Kepergian Ferguson akan meninggalkan celah besar di Manchester United dan hal itu sudah diprediksi banyak pihak. Namun ternyata, dampak kehilangan Ferguson jauh lebih lama dari dugaan banyak orang.
 Dampak kepergian Sir Alex Ferguson di tahun 2013 masih terasa hingga kini. (AFP PHOTO / JACK TAYLOR) |
David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho adalah pelatih-pelatih papan atas. Namun ketiganya dianggap gagal membawa Manchester United berada di level yang seharusnya. Meski Manchester United masih memenangi sejumlah trofi, termasuk trofi Liga Europa, keterpurukan Manchester United di Liga Inggris jadi pertanda 'Setan Merah' memasuki era kelam sepeninggal Ferguson.
Senyum Ferguson KembaliSetelah pensiun, Ferguson masih sering hadir di tribune kehormatan Old Trafford. Namun dengan kekalahan dan keterpurukan yang dialami Manchester United, Ferguson tentu tidak bisa menikmati pertandingan dengan baik.
Namun jelang ulang tahun ke-77, Ferguson mendapatkan 'hadiah kecil'. Hadiah pertama adalah ditunjuknya Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih Manchester United hingga akhir musim.
Solskjaer adalah salah satu anak didiknya di Manchester United. Solskjaer tentu sudah paham dengan gaya main Ferguson dan coba kembali menerapkannya di Manchester United.
 Manchester United kini kembali bangkit di tangan Ole Gunnar Solskjaer. (Reuters/Jason Cairnduff) |
Dari tiga pertandingan yang telah dilalui, Manchester United berhasil mencetak gol alias mendapat rataan empat gol per pertandingan.
Wajah Ferguson yang tersenyum saat menyaksikan Manchester United kemudian jadi viral di media sosial. Hadiah kecil sudah diterima Ferguson dan tentunya Ferguson berharap bisa benar-benar melihat Manchester United kembali bangkit dan berjaya seperti saat dipegang olehnya.
Selamat Ulang Tahun Ferguson!
(ptr/har)