Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda
Arsenal Emmanuel Petit menyebut bek tengah The Gunners sebagai 'Raja Blunder' usai ditahan imbang
Tottenham Hotspur dalam lanjutan pertandingan
Liga Primer Inggris di Stadion Wembley, Sabtu (2/3).
Tottenham tertinggal lebih dulu berkat gol Aaron Ramsey di menit ke-16 yang memanfaatkan umpan Alexandre Lacazette. Akan tetapi tiga poin Arsenal sirna setelah Harry Kane menyamakan kedudukan melalui penalti di menit ke-74.
Tuan rumah Tottenham mendapat penalti setelah bek Shkodran Mustafi dianggap melakukan pelanggaran terhadap Kane di kotak penalti. Dalam tayangan ulang, Mustafi yang berada di belakang Kane tampak melakukan dorongan terhadap striker timnas Inggris tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimainkannya Mustafi oleh Unai Emery membuat Petit bingung. Pasalnya bek asal Jerman itu dianggap kerap melakukan kesalahan dan merugikan tim.
"Saya terkejut melihat Mustafi dipilih untuk pertandingan itu, karena dia raja blunder," ujar Petit kepada RMC dikutip dari
ESPN.
"Bahkan meskipun itu seharusnya tidak penalti, karena sudah offside lebih dulu. Akan tetapi Mustafi justru membuat penalti itu," Petit menambahkan.
 Beberapa keputusan Emery menjadi perhatian Petit. (Action Images via Reuters/John Sibley) |
Tidak saja terkejut dengan keputusan Emery memainkan Mustafi, Petit juga mempertanyakan beberapa kebijakan manajer asal Spanyol itu saat melawan Tottenham.
Salah satunya digantinya Lacazette sebagai pemberi umpan untuk gol Ramsey oleh Pierre-Emerick Aubameyang di menit ke-56.
"Emery mengemudikan kapal [tim] dengan baik, tetapi ada hal-hal tertentu dalam gaya manajemennya yang menjadi perhatian saya. Saya harap saya salah," ucap Petit.
Terkait penalti karena kesalahan Mustafi, Emery tidak memberikan komplain. Namun mantan pelatih Paris Saint-Germain itu menilai adanya VAR bisa mengubah keputusan.
"Wasit menjadi pribadi yang besar dalam laga ini, tetapi itu tidak cukup untuk membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit di kotak penalti, untuk Tottenham dan kami," tutur Emery.
(ptr)