Jakarta, CNN Indonesia -- Humas
Aremania Achmad Ghozali mendesak Wakil Ketua Satuan Tugas (
Satgas) Anti Mafia Bola Brigjen Pol.
Krishna Murti minta maaf atas unggahan tidak pantas dalam akun Instagram miliknya pada pada Rabu (6/3).
Dalam unggahan di akun @krishnamurti_bd91 tersebut, Krishna membandingkan foto antara suporter sepak bola dari Indonesia dan suporter sepak bola luar negeri. Di judul foto tersebut, Krishna menulis: 'Yang bawah Supporter bola beda tim di LN [Luar Negeri].. Yang atas bukan penonton bola.. #kmupdates'.
"Beliau [Krishna] mengatakan hal seperti itu. Di foto itu menunjukkan Aremania yang turun di lapangan saat lawan Persib Bandung setahun yang lalu dalam Liga 1. Itu tidak pantas sebagai pejabat dan Waketum Satgas," kata Achmad kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalam pertandingan itu kami akui turun ke lapangan, tapi kami sudah dapatkan hukuman dari Komdis [Komisi Disiplin PSSI]. Kami sekarang menuju proses mendatang agar Aremania berbenah, ini menimbulkan banyak komentar di warganet dan menjelek-jelekkan Aremania. Kami juga menyayangkan, saya minta Pak Krishna minta maaf," katanya menambahkan.
Achmad mengatakan unggahan Krishna bersifat provokatif. Hal tersebut, lanjutnya, menggangu upaya Aremania yang sedang berbenah ke arah yang lebih baik.
 Satgas Anti Mafia Bola saat ini tengah menyelesaikan kasus pengaturan skor di sepak bola Indonesia. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
"Ini sangat melukai hati Aremania. Beliau [Krishna] bilang ke suporter untuk jangan provokasi, ternyata beliau unggah hal provokasi. Ini tidak sesuai dengan harapan suporter," ucap Achmad.
"Kalau mau terbuka, kenapa suporter lain seperti yang curi sepeda motor, membunuh, kok tidak diunggah? Unggahan seperti Aremania ini termasuk unggahan tidak bagus," ucapnya melanjutkan.
[Gambas:Instagram]Selain itu Achmad juga menyampaikan Satgas Anti Mafia Bola seharusnya mengayomi dan memberikan hal-hal positif. Bukan membanding-bandingkan dengan suporter lain.
"Harusnya tidak seperti itu, teman-teman Arema semua sangat terluka. Kami ini sekarang dalam proses menuju baik kok," ujar Achmad.
"Sementara ini kami hanya melakukan protes, mungkin media bisa menjembatani dengan beritanya. Agar ini menjadi introspeksi," tuturnya menambahkan.
Beberapa saat kemudian, Krishna Murti kemudian memberikan klarifikasi tentang maksud unggahan tersebut.
"Postingan saya sebelumnya yang tentang foto suporter salah satu tim yang sedang rusuh dengan suporter bola di luar negeri menimbulkan kekecewaan Aremania. Tidak ada maksud saya untuk menyudutkan tim tertentu. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa kerusuhan sepak bola jangan terjadi lagi di Indonesia."
"Kebetulan fotonya tim tersebut. Faktanya foto itu saya ambil dari berita online dan bukan hoax. Namun demikian update tersebut sudah saya hapus," ucap Krishna Murti dalam unggahan di akun Instagram miliknya.
Krishna Murti mengaku dirinya punya hubungan yang erat dengan Arema dan Aremania.
"Sebagai bagian dari kota Malang, saya tidak ingin kerusuhan terjadi lagi di Malang dan di kota-kota lain di Indonesia. Apalagi saya mencintai Arema."
"Kapan-kapan saya ada waktu main ke Malang, akan ketemu Arek-arek Malang, mau minta maaf langsung kalau tersinggung," ujar Krishna Murti.
(bac)