Jakarta, CNN Indonesia -- Duka mendalam dirasakan rekan-rekan setim kiper timnas futsal Selandia Baru, Atta Elayyan, saat memberikan penghormatan terakhir di dekat masjid Al Noor, Deans Avenue, Minggu (17/3) waktu setempat. Elayyan menjadi korban
penembakan di dua masjid Selandia Baru di kota
Christchurch, Jumat (15/3).
Seperti diberitakan
Stuff, rekan-rekan setim dan komunitas futsal di Selandia Baru tersebut berkumpul tepat di lokasi penembakan yang merenggut nyawa Elayyan. Pria berdarah Kuwait itu jadi korban penembakan saat menjalankan ibadah salat Jumat di masjid Al Noor, Jumat.
Mereka memberikan penghormatan terakhir untuk Elayyan dengan menabur bunga di lokasi kejadian. Beberapa rekan setimnya di timnas futsal Selandia baru bahkan tak kuasa menahan tangis karena harus kehilangan rekannya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Warga memberikan penghormatan untuk korban penembakan di dua masjid di Selandia Baru. (REUTERS/Jorge Silva) |
Sedangkan di English Park, tempat Elayyan dibesarkan dan markas klub sepak bola Canterbury, mereka membagikan makanan dan berbicara mengenai kontribusi besar pria berusia 33 tahun untuk kawasan tersebut.
Elayyan memang dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan senang berbagi dengan orang lain. "Atta seorang yang apa adanya, loyal, dan berkomitmen dalam segala aspek hidupnya," ujar Ryan Batty, rekan setimnya di timnas futsal Selandia Baru.
"Dia dihormati oleh semua orang di komunitas futsal dan Anda sulit menemukan orang baik, yang selalu punya waktu untuk semua orang."
Elayyan menorehkan 19 caps bersama timnas futsal Selandia Baru. Pada 2014, ia pernah dinobatkan sebagai pemain futsal terbaik di Selandia Baru.
Ellayan sedang beribadah di Masjid All Noor saat peristiwa penembakan terjadi. Ia masuk dalam daftar 50 korban penembakan yang dilakukan Brenton Tarrant.
Brenton (28 tahun) telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia kemudian didakwa melakukan pembunuhan pada Sabtu (16/3).
(jal/jal/jun)