Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan
Timnas Indonesia atas
Myanmar 2-0 dalam FIFA Matchday di Stadion Mandalar Thiri, Mandalay, Senin (25/3), dianggap tidak bisa dijadikan tolak ukur kekuatan skuat Merah Putih asuhan
Simon McMenemy.
Timnas Indonesia meraih kemenangan 2-0 lewat gol dua pemain naturalisasi Greg Nwokolo dan Ilija Spasojevic. Indonesia juga terhindar dari kebobolan setelah kiper Andritany Ardhiyasa berhasil menahan tendangan penalti di pengujung babak pertama.
Mantan pemain Timnas Indonesia Berthy Tutuarima mengatakan kemenangan atas Myanmar tidak bisa dijadikan tolok ukur kekuatan Garuda di bawah asuhan McMenemy. Berthy menganggap laga melawan Myanmar kurang menguji kekuatan Evan Dimas dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan uji coba. Kalau uji coba bukan jadi ukuran, jangan jadi ukuran, apalagi timnya baru dan lawan Myanmar. Jadi jangan cepat puas, ini baru kumpul dan tolong [permainan Timnas Indonesia] dimatangkan," kata Berthy kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (26/3).
 Timnas Indonesia meraih kemenangan di laga debut Simon McMenemy. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Selain itu Berthy juga mengkritik materi skuat Timnas Indonesia yang dipilih McMenemy. Ia berpendapat Andik Vermansah sudah tidak setajam dulu.
"Andik sudah 'habis' setelah pulih cedera lutut. Kalau beradu, dia takut. Tidak seperti dulu mau ditimpa atau diapain bisa bangun lagi," ucap dia.
Sementara itu pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy mengaku puas setelah meraih kemenangan melawan Myanmar yang merupakan laga debutnya. Pelatih asal Skotlandia itu menganggap performa yang diperlihatkan para pemain sudah bagus, meski tidak memungkiri ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki.
"Saya senang kami menang di laga tandang. Paling penting kami tidak kebobolan. Ini tentu akan lebih menarik ke depannya, karena pertahanan juga memperlihatkan performa bagus," ucap McMenemy seperti yang dikutip dari situs resmi PSSI.
(map/har)