Jakarta, CNN Indonesia -- Membagi fokus kedua hal yang sama-sama penting bukanlah hal yang mudah. Tapi meraih sukses di jalur pendidikan tetap jadi salah satu ambisi
Lalu Muhammad Zohri saat kariernya di dunia atletik mulai menanjak.
Meski baru seumur jagung, Lalu Zohri sudah menunjukkan potensinya untuk diperhitungkan sebagai seorang pelari elite setelah ia berhasil menjadi juara di nomor lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Junior yang berlangsung di Tampere, Finlandia, Juli 2018 lalu. Bersama tim estafet putra Indonesia, Lalu Zohri dkk juga berhasil menyumbangkan medali perak di ajang Asian Games 2018.
Di sela-sela prestasi cemerlangnya di lintasan lari, Lalu Zohri juga sibuk memepersiapkan dirinya untuk menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Dibantu Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), ia mengurus perizinan untuk mengikuti kedua ujian yang menjadi syarat kelulusannya dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Sekolah Negeri Mataram ke Sekolah Khusus Olahraga Ragunan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perizinan itu dibutuhkan supaya Lalu Zohri bisa mempersiapkan diri jelang ujian sambil tetap berlatih untuk mengikuti berbagai kejuaraan yang membawa nama Indonesia di tingkat dunia.
 Lalu Muhammad Zohri ikut mengantar Indonesia meraih medali perak estafet 4X100 m di Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Sejak Januari 2018, Lalu Zohri sudah melanjutkan sekolahnya di Ragunan dengan jadwal sekolah yang disesuaikan dengan program latihan yang telah dibuat pelatihnya, Eni Martodiardjo. Dalam seminggu, Lalu Zohri bisa sekolah di Senin, Rabu, dan Jumat tapi di minggu selanjutnya dia hanya akan sekolah di Selasa dan Kamis.
"Latihannya di modifikasi supaya dia bisa tetap latihan tapi bisa belajar juga, porsi latihanya dikurangi jadi sehari yang biasanya dua kali, pagi dan sore, khusus Zohri jadi sekali dan itu sore saja karena paginya dia harus sekolah," kata Eni melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/4).
Eni mengatakan semua harus dikondisikan lantaran beban berat ada di Zohri yang harus lulus di UNBK maupun USBN serta berprestasi di kariernya sebagai atlet atletik. Beruntungnya lagi, Lalu Zohri disebut sebagai atlet yang bertanggung jawab dan memiliki mental yang bagus.
Ia dikenal sebagai sosok yang tidak pernah mengeluh, baik itu soal latihan maupun soal pelajaran di sekolah. Misalnya untuk Bahasa Inggris, mata pelajaran yang paling sulit buat Lalu Zohri.
 Lalu Muhammad Zohri terkenal sejak menjadi juara Kejuaraan Dunia Junior 2018. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
"Di kamarnya, di hotel itu dia tempel kertas-kertas katanya buat dia menghafal kata-kata bahasa Inggris. Jadi dia suka baca-baca itu kalau lagi di kamar. Teman-teman senior juga suka bantu," ujar Eni yang sekaligus jadi ibu buat Zohri selama di pelatnas.
Di sela-sela persiapannya menghadapi UNBK, Lalu Zohri berhasil meraih medali emas di ajang 1st Malaysia Open Grand Prix yang berlangsung di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (30/3). Tampil tanpa beban, ia menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 10,20 detik.
Setelah jadi juara, besoknya Minggu (31/3) Zohri ditemani Eni kembali ke Jakarta. Setibanya di Hotel Century, Eni meminta Lalu Zohri untuk beristirahat karena pelari 18 tahun itu disebut suka mabuk perjalanan saat naik pesawat, sebelum bersiap menghadapi UNBK, Senin (1/4).
"Dia tenang-tenang saja mau UNBK. Waktu dua minggu lalu USBN, dia bilang malah guru-gurunya di sekolah minta foto-foto. Saya bilang, belajar yaa? dia jawab siap, bu," ujar Eni.
Niat dan tekad kuat dalam diri Zohri membuat ia memiliki mental yang kuat untuk menjalani dunia pendidikan dan karier sebagai atlet dengan sama baik.
"Zohri bilang sendiri ke saya kalau dia ingin menjadi lebih baik. Dia niat untuk mengubah hidupnya jadi lebih baik. Jadi dia serius menjalani semuanya," ungkap Eni.
(ttf/ptr)