Jakarta, CNN Indonesia -- Bek
Manchester United, Chris Smalling, berhasil mematikan pergerakan kapten
Barcelona,
Lionel Messi, pada leg pertama perempat final Liga Champions di Stadion Old Trafford, Rabu (10/4) waktu setempat.
Sehari sebelumnya dalam sesi jumpa pers jelang laga, Smalling mengaku antusias menatap pertemuan dengan Messi. Apalagi, di Liga Champions musim ini dirinya sudah pernah menjajal kemampuan Cristiano Ronaldo (Juventus) dan Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain).
Messi datang ke markas Man United dengan catatan mentereng. La Pulga berhasil mencetak 43 gol dari 40 laga di semua ajang musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, catatan apik itu tidak cukup membantu Messi lepas dari adangan Smalling. Meski turut andil untuk gol bunuh diri yang dilakukan Luke Shaw, pergerakan Messi secara keseluruhan bisa 'dimatikan' oleh Smalling.
Di laga ini, Messi minim melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan. Penyerang berusia 31 tahun kesulitan menembus pertahanan Man United karena pengawalan ketat yang diberikan Smalling.
 Hidung dan mata Lionel Messi berdarah karena benturan dengan Chris Smalling. (Reuters/Lee Smith) |
Bahkan, di laga ini Messi sempat terkapar ketika duel udara dengan Smalling yang merupakan mantan pemain Fulham. Hidung dan mata pemain asal Argentina itu berdarah karena terkena siku dari Smalling.
Insiden yang terjadi pada pertengahan babak pertama itu membuat Messi terkapar selama beberapa menit di lapangan. Top skor sementara Liga Champions itu juga harus mendapatkan perawatan dari tim medis karena benturan tersebut.
Dilansir
ESPN, Messi tercatat hanya satu kali melepaskan tembakan ke gawang David de Gea. Jumlah ini terbilang minim apabila dibandingkan dengan rekan setimnya Luis Suarez yang melakukan tiga kali usaha untuk mencetak gol.
Menariknya, statistik Messi dan Suarez itu kalah dari striker Man United, Marcus Rashford, yang melakukan empat tembakan. Hanya saja, tidak satu pun peluang yang didapat Rashford membahayakan gawang Marc-Andre ter Stegen.
(jal/sry)