Jakarta, CNN Indonesia -- Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (
LIB) memberikan penjelasan mengenai penundaan pertandingan
Liga 1 2019 antara
Persib Bandung vs
PS TIRA Persikabo.
Persib vs PS TIRA seyogyanya digelar di Stadion Si Jalak Harupat pada Kamis (23/5) atau satu hari setelah pengumuman hasil Pemilu dan Pilpres 2019. Tetapi, pertandingan itu batal digelar karena tak mendapat izin dari kepolisian.
Dalam surat resmi, Kepolisian Daerah Jawa Barat menyebut tidak mengeluarkan izin keramaian untuk menyelenggarakan pertandingan kandang kedua Persib musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polri diminta melakukan penjagaan ekstra untuk pengamanan di wilayah masing-masing setelah pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU Pusat. Hasilnya sampai dengan saat ini PT LIB belum mengeluarkan jadwal baru Persib vs PS TIRA.
"Karena memang kami lihat karakteristiknya Jawa Barat beda. Jawa Barat masuk siaga satu. Kami mau pindah [kandang] ke PS TIRA juga tidak bisa," ujar Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra kepada
CNNIndonesia.com, Senin (20/5).
 (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) PT LIB belum mengeluarkan jadwal baru laga Persib vs PS TIRA. |
Sementara itu situasi berbeda terjadi di pertandingan lain. Borneo FC vs Arema FC dan Persela Lamongan vs Persipura Jayapura yang menggelar laga tepat pada hari pengumuman, Rabu (22/5), tetap mendapat izin. Asep memastikan kedua laga itu bakal berjalan sesuai jadwal.
Kabar terakhir yang diterima Asep, Panpel Persela sudah melakukan perizinan kepada pihak Kepolisian terkait. Sampai saat ini tidak ada laporan soal penolakan izin pertandingan Persela menghadapi Persipura.
"Pada prinsipnya laga Boreno vs Arema dan Persela vs Persipura tetap jalan karena izin yang tidak keluar sejauh ini baru laga Persib lawan PS TIRA. Persebaya vs Kalteng Putra tanggal 24 [Mei] juga tetap main," ucap Asep.
Menurut Asep, di tengah kondisi politik yang tengah memanas di Indonesia, sepak bola diharapkan menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat. Terlebih banyak hal positif yang bisa didapat dari berjalannya kompetisi sepak bola saat ini.
"Sebetulnya olahraga itu semangatnya industri dan pembinaan. Secara keseluruhan kompetisi itu dibutuhkan. Ada perputaran bisnis juga baik dari klub, pemain sampai ekonomi kerakyatannya. Sepak bola ini juga bagian dari sumbangsih kami buat negara. Mudah-mudahan kejadian seperti di laga perdana tidak terjadi lagi," terang Asep.
(ttf/jal)