LIPUTAN KHUSUS

Geliat Kebangkitan Balap Jalanan Indonesia

Arby Rahmat & Surya Sumirat | CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2019 07:16 WIB
Meski jauh dari sorotan media mainstream, balapan jalanan atau road race terus hidup dan menggeliat di Indonesia, melahirkan para pebalap jagoan.
Foto: CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H
Tak ada gender dan batasan usia di atas lintasan. Pria, wanita, remaja dan bahkan bocah 10 tahun pun bisa mencoba peruntungan ikut serta memburu status sebagai penguasa balapan. Tentu jika punya nyali dan mampu unjuk gigi.

Di atas paddock memang tak ada pembeda. Semua saling berinteraksi, sebelum akhirnya bersaing di atas aspal. Bahkan, tak jarang ada kelas yang mencampur kelompok anak dan dewasa, atau wanita dengan laki-laki. Semua tergantung kualitas sang pebalap.

Mereka mengaku jalan menuju ke trek balapan berawal dari hobi. Tujuannya pun berbeda-beda. Ada yang bermimpi jadi pebalap profesional di level yang lebih tinggi seperti MotoGP, tapi ada juga yang sekadar mencari rezeki demi sesuap nasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maklum, bayaran sebagai pebalap road race tidak bisa diremehkan. Jika menyandang status pebalap berpengaman dan pernah meraih prestasi di level nasional, kontrak yang mereka terima bisa bernilai puluhan hingga ratusan juta. Sedangkan untuk pemula, ada yang dikontrak per ajang lalu mendapat honor seusai balapan.

Rudi Hadinata, Astra Motor Racing Team Yogyakarta.Rudi Hadinata, Astra Motor Racing Team Yogyakarta. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)

Rudi Hadinata, pemilik tim Astra Motor Racing Team, menyebut sodoran kontrak tidak melulu dinilai dari kilap prestasi. Meski tak juara, para pebalap yang menunjukkan kemajuan dari balapan ke balapan bisa mengamankan durasi kontrak yang lebih panjang.

"Bagi saya dalam balapan itu ada menang dan kalah. Yang penting progres si pebalap. Kalau ada kemajuan kami lanjutkan [kontraknya], kalau tidak ada ya dicari solusinya seperti apa. Semua ada tahapannya," ucap Rudi.

Layaknya pebalap, tim-tim road race di Indonesia ini juga terbagi ke dalam beberapa level. Ada yang independen bikinan sendiri, ada tim pabrikan, ada juga yang bukan berstatus pabrikan tetapi mendapat sokongan dari merek-merek otomotif kenamaan.

Mereka yang memiliki tim independen harus merogoh kantong dalam-dalam demi pembiayaan. Untuk tahap awal, misalnya, dana yang perlu disiapkan berkisar hingga Rp1-2 miliar. Hal itu terjadi di tim Hamosena milik Teddy Darmansyah.

Maklum, menyokong tim balap tidak hanya soal menyediakan satu atau dua motor saja. Minimal untuk satu kelas balap harus tersedia dua hingga empat motor. Belum lagi ditambah satu unit truk yang berisikan perlengkapan dan peralatan kebutuhan motor.

Tulisan 1 Road Race [Embargo]Suasana di salah satu balapan jalanan yang digelar di Yon Armed, Purwakarta. (CNN Indonesia/Artho Viando)

Biaya balapan jalanan yang cukup mahal ini juga diakui mantan Ketua IMI Jawa Barat Rio Teguh Pribadi. Ia menyebut hal ini berbeda saat balapan hanya menggunakan motor 2 Tak yang satu motornya hanya membutuhkan biaya modifikasi minimal Rp500 ribu.

"Balapan saat ini sudah sangat mahal. Kalau sekarang ini satu motor balap bisa menghabiskan biaya hampir Rp80 jutaan, teknologinya sudah sangat maju," tutur Rio Teguh.

"Pembinaan pebalap zaman sekarang sudah lebih baik dibandingkan era sebelumnya. Visi profesionalisme saat ini sudah lebih bagus. Mungkin, balapan yang ada di Indonesia ini yang termaju."

Meski teknologi atau profesionalisme balapan diklaim maju, tapi di bagian lain ada yang masih jauh dari rasa nyaman baik bagi penonton dan juga pebalap.

Dalam beberapa penyelenggaraan, penonton kesulitan mendapatkan tempat untuk menikmati jalannya lomba dengan baik. Padahal, untuk menonton balapan jalanan, pengunjung harus mengeluarkan biaya Rp20 ribu hingga Rp50ribu untuk mendapatkan akses ke semua tempat, terutama untuk memangkas jarak dengan para pebalap.

Sayangnya, akses untuk penonton ini justru kerap menyulitkan. Tidak jarang pebalap yang hendak masuk ke dalam trek terganggu dengan pengunjung yang mondar-mandir.

Suasana menonton road race di Sirkuit Yon Armed, Sabang, Purwakarta (2/2).Suasana menonton road race di Sirkuit Yon Armed, Sabang, Purwakarta (2/2). (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)


Tidak hanya itu, di sirkuit yang tidak memiliki tribune seperti di Yon Armed Purwakarta, penonton menyaksikan balapan dari rerumputan di pinggir sirkuit. Mereka bercengkrama satu sama lain. Terkadang kaki-kaki para penonton ini masuk ke dalam trek, yang tentu saja bisa mengganggu konsentrasi balap.

Tidak ada rasa takut dari para penonton tersebut meski bahaya tengah mengancam. Padahal, tanpa batas pengaman yang sesuai standar, bukan tidak mungkin penonton bisa tersambar pebalap yang tengah memacu motornya di atas trek.

Geliat Kebangkitan Balap Jalanan Indonesia
Hal ini diakui oleh Razo Zulkarnaen, penonton asal Bekasi saat menyaksikan road race K-28 di Purwakarta, Februari lalu.

"Keamanan pengunjung terkadang kurang diperhatikan. Penonton sering ada di titik rawan untuk kena lemparan [benda dari trek] atau sambaran motor," ujarnya.

Suasana salah satu road race di Indonesia. Suasana salah satu road race di Indonesia. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)

Melihat potensi road race di Indonesia, pemerintah melalui Kemenpora berharap bisa duduk bareng dengan IMI selaku pemangku kepentingan. Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto juga meyakini road race sebagai ajang yang populer.

Dalam pengamatan Gatot, setiap kali ada balapan road race, pengunjung yang datang selalu ramai. Begitu juga dengan sponsor yang banyak memajang merek mereka di pinggir lintasan.

Kendati begitu, satu yang diamati Kemenpora dalam penyelenggaraan road race, banyak penyelenggara yang tidak patuh terhadap aturan dari FIM (Federasi Internasional Olahraga Motor).

"Kami ingin duduk bareng, tapi tidak untuk membuat regulasi, melainkan bagaimana membenahi masalah ini dengan lebih baik: minimalkan korban, patuh dengan aturan FIM, lalu ada situasi kondusif dari pihak sponsor. Yang terakhir, menciptakan atlet yang berkualitas dari Road Race," kata Gatot. (vws)

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER