Jakarta, CNN Indonesia -- Bila dunia
badminton Indonesia memiliki pasangan suami istri
Alan Budikusuma dan
Susy Susanti, Inggris punya Chris Adcock dan Gabrielle Adcock.
Chris dan Gabby telah enam tahun membangun kehidupan rumah tangga di tengah kesibukan sebagai atlet badminton kelas dunia. Chris menilai pernikahan membuat mereka semakin intens komunikasi.
Chris menyatakan mereka tak pernah kesulitan mengatur fokus dalam menjalani dua kehidupan sekaligus, baik sebagai sebagai pasangan suami-istri maupun sebagai pasangan di nomor ganda campuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami adalah pemain badminton, 60 persen kehidupan kami jauh dari rumah. Jadi kami berpergian bersama, ini menyenangkan bagi kami," kata Chris kepada para awak media usai bertanding dalam Indonesia Open 2019 di Istora Senayan pada Selasa (16/7).
 Chris/Gabrielle jadi salah satu ganda papan atas dunia dalam beberapa tahun terakhir. (REUTERS/Vasily Fedosenko) |
"Kami sangat menikmati waktu-waktu yang kami habiskan bersama. Kami bisa menikmati banyak tempat yang indah dan makanan yang enak di berbagai tempat," katanya menambahkan.
Sambil menyelam minum air. Seperti itulah kira-kira kehidupan rumah tangga mereka.
Selama berpasangan, Chris dan Gabby telah meraih dua medali emas Commonwealth Games di Australia pada 2014 dan di Skotlandia 2018 serta dua medali emas Kejuaraan Eropa di Denmark pada 2017 dan di Spanyol pada 2018. Selain itu mereka pernah menjuarai BWF Final Superseries di Dubai pada 2013.
Lebih lanjut Chris sudah mengenal Gabby sejak kecil. Lantaran sering bertemu dan bersama, perasaan suka dan cinta akhirnya muncul di antara mereka.
"Bertahun-tahun lalu, kami sudah bermain bersama sejak 10-11 tahun lalu. Jadi kami cukup mengenal satu sama lain, lalu lama-kelamaan kami menikah," ucap dia.
"Dan bila kami sedang bosan dengan bulutangkis, segelas anggur biasanya membuat mood kami menjadi baik," sambung Gabby.
Dalam Indonesia Open 2019, Chris dan Gabby berhasil melaju ke putaran dua usai mengalahkan pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Yuta/Arisa menyerah ketika memimpin pertandingan dengan skor 11-6.
 Chris/Gabrielle menikmati momen bermain di Indonesia Open. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Arisa mengalami cedera pinggang sehingga memutuskan untuk menghentikan permainan.
"Kami tidak bisa menyangka itu, kami memulai pertandingan dengan baik dan kemudian sesuatu yang terjadi. Kami harap mereka baik-baik saja," ujar Chris.
"Itu di luar kendali kami, kami berharap tidak terjadi apa-apa terhadap dia," tutur Gabby menimpali.
Chris juga tidak mengira Istora Senayan dipadati penonton pada hari pertama Indonesia Open 2019.
"Rasanya menyenangkan. Kami sudah 10 atau 11 kali ke Indonesia," ucap atlet 30 tahun tersebut.
"Kami kaget setelah Asian Games, fasilitas di sini cukup meningkat. Kami rasa Indonesia telah melakukan pekerjaannya dengan baik," ujarnya melanjutkan.
Senada dengan Chris, Gabby juga menilai penonton di Indonesia luar biasa. Untuk pemain bulutangkis, lanjut dia, dukungan suporter memiliki arti yang besar.
"Inilah yang kami ingin, yaitu main dalam sorakan penonton yang banyak, jadi penonton Indonesia cukup menginspirasi," tuturnya.
Meski usia keduanya sudah tak lagi muda, Chris dan Gabby belum memikirkan untuk pensiun. Walau begitu, mereka sudah memiliki rencana bila memutuskan untuk berhenti sebagai atlet badminton.
"Duduk di pinggir pantai, di bawah sinar matahari. Tanpa memikirkan badminton," ungkap Chris diikuti gelak tawa dari Gabby.
(map/bac)