Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI,
Susy Susanti, mengatakan butuh waktu bagi tunggal putri untuk bisa menorehkan prestasi, khususnya di
Indonesia Open.
Dalam Indonesia Open 2019, empat tunggal putri Indonesia tidak ada yang mampu menembus babak perempat final. Gregoria Mariska Tunjung gugur di babak kedua, sementara Fitriani, Lyanny Alessandra Mainaky, dan Ruselli Hartawan bertumbangan di babak pertama.
"Butuh proses, sudah ada progress dan peningkatan mudah-mudahan lebih baik lagi. Dan saya percaya atlet putri kita sebenarnya mampu, tinggal tunggu waktu saja untuk mereka lebih matang lagi," kata peraih Olimpiade Barcelona 1992 tersebut kepada para awak media di Istora Senayan pada Jumat (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua pasang atlet Indonesia sukses melaju ke babak semifinal Indonesia Open 2019. Dua-duanya berasal dari sektor ganda putra.
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, lebih dulu memastikan tempat di babak empat besar. Mereka mengalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dengan skor 21-15, 9-21, dan 22-20 dalam satu jam tiga menit.
 Ahsan/Hendra jadi salah satu dari dua wakil Indonesia di semifinal Indonesia Open. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Setelah Ahsan/Hendra, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon melaju melaju ke semifinal usai menumbangkan ganda putra China, Ou Xuan Yi/Zhang Nan dengan skor 21-12 dan 21-16 dalam 31 menit.
"Hasil terbaik sudah ditampilkan atlet kita, mudah-mudahan di babak berikutnya mereka bisa maksimal. Untuk seluruh atlet Indonesia yang bertanding, semangat dan maju terus lalu juga kerja keras untuk mencapai prestasi yang terbaik," ucap Susy.
Sebelumnya, Susy hanya memasang target satu gelar di ajang Indonesia Open 2019. Pada edisi sebelumnya, Indonesia meraih dua gelar juara dari ajang Indonesia Open 2018 lewat kemenangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
(map/jun)