Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan presiden
Real Madrid Ramon Calderon mengungkap kepergian
Zinedine Zidane pada akhir musim 2017/2018 dikarenakan pihak klub lebih memilih mempertahankan
Gareth Bale dan melepas
Cristiano Ronaldo.
Seusai laga pramusim International Champions Cup, Minggu (21/7), Zidane mengatakan tidak memasukkan Bale dalam daftar susunan pemain karena klub sedang berusaha menjual pemain asal Wales tersebut.
Ucapan Zidane kemudian menuai respons dari berbagai pihak termasuk Calderon yang merupakan mantan presiden Madrid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calderon mengungkap situasi Zidane dan Bale sudah terjadi sejak tahun 2018 yang berujung pada keputusan mantan gelandang timnas Prancis itu mundur dari kursi pelatih El Real.
 Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale pernah menjadi bagian Real Madrid. (REUTERS/Sergio Perez) |
"Zidane mengabaikannya [Bale] ketika dia meninggalkan klub pada awal musim lalu. Dia ingin mempertahankan Cristiano Ronaldo dan menjual Bale. Presiden tidak mengikuti saran itu, jadi Zidane meninggalkan klub," ucap Calderon dikutip dari
Skysports.
"Ketika dia kembali dua bulan lalu dia dijanjikan Bale tidak akan ada lagi di masa depan. Mungkin komentarnya tidak terlalu tepat tetapi yang dia tunjukkan adalah dia muak dengan situasi dan hal terbaik untuk dilakukan adalah menemukan solusi," sambungnya.
Calderon mengemukakan Bale bisa saja dijual Madrid karena tidak ada pemain top yang mau menjadi pemain cadangan.
"Dia ingin bermain, tidak peduli di mana tetapi saya pikir di klub besar, tetapi tidak ada tawaran datang, itu adalah masalah lain. Mereka berbicara soal klub China tetapi mereka memiliki masalah untuk membayar biaya transfer," jelas Calderon.
"Dengan aturan baru mereka harus membayar jumlah yang sama untuk federasi. Itu akan menggandakan jumlah biaya transfer. Saya pikir dalam kasus ini solusi terbaik adalah meminjamkannya, tetapi tidak ada yang mau melakukannya," tukas presiden Madrid pada periode 2006 hingga 2009 itu.
(nva/jal)