Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini menyoroti penyelesaian akhir Garuda Muda dalam tiga laga uji tanding di Sidoarjo dari Kamis (18/7) hingga Senin (22/7).
M Supriadi dan kawan-kawan meraih tiga kemenangan melawan kontestan-kontestan Liga 3 yakni Persibo Bojonegoro (1-0), Deltras Sidoarjo (2-1) dan Persekabpas Pasuruan (4-0).
Tiga kemenangan tidak membuat Fakhri terlena. Mantan gelandang Timnas Indonesia itu mengaku belum puas dan menyoroti kemampuan
finishing touch dari anak asuhnya. Terlebih Timnas Indonesia U-19 kini dihuni pemain dengan postur tinggi seperti Braif Fatari dan Saddam Emiruddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pemain tersebut diandalkan dalam situasi bola mati, ketika tim Merah Putih kesulitan membobol gawang lawan melalui skema
open play.
 Timnas Indonesia U-19 ketika berlatih di Stadion Wibawa Mukti. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
"Mereka punya tinggi badan yang melebihi pemain dari tiga lawan yang kami hadapi di sini. Tapi kelebihan itu tidak bisa dioptimalkan," ujar Fakhri dikutip dari situs resmi PSSI.
"Kami memiliki banyak bola-bola mati sejak lawan Persibo di pertandingan pertama, Deltras di laga kedua, dan tadi lawan Persekabpas. Tinggi badan dua pemain kami itu di atas semua pemain ketiga tim itu, tapi mereka gagal menyarangkan bola dengan kelebihannya itu," sambung pelatih yang tenar bersama klub Pupuk Kaltim itu.
Fakhri berharap bisa membenahi penampilan anak asuhnya, termasuk menuntaskan peluang dari bola mati dengan memanfaatkan postur tubuh, sebelum tampil di ajang Piala AFF U-18 yang akan berlangsung 6-19 Agustus 2019.
Timnas Indonesia U-19 bakal berhadapan dengan Myanmar, Laos, Timor Leste, Filipina, dan Brunei Darussalam di Grup A. Jika mampu menempati peringkat teratas atau runner up grup, maka anak asuh Fakhri berpeluang bertemu negara-negara lain dari Grup B seperti Thailand, Vietnam, Australia, dan Malaysia pada fase semifinal.
Timnas Indonesia kali terakhir tampil sebagai juara di ajang Piala AFF U-18 adalah pada 2013 ketika Evan Dimas Darmono mengangkat piala di Sidoarjo. Dalam dua perhelatan terakhir, Timnas Indonesia U-19 menempati peringkat ketiga.
(nva/bac)