Boris Johnson Pernah Kritik Klub Inggris soal Upah Pegawai

CNN Indonesia
Rabu, 24 Jul 2019 18:30 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pernah melontarkan kritik kepada klub Liga Inggris karena memberikan upah rendah kepada pegawai mereka.
Boris Johnson pernah mengkritik klub yang berbasis di London karena memberikan upah rendah. (REUTERS/Peter Nicholls)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, diketahui tidak terlalu menyukai dengan sepak bola. Namun, ia termasuk sosok yang peduli dengan pemerataan hak bagi para pekerja di klub sepak bola.

Dilansir The Guardian, Johnson pernah melontarkan kritik kepada lima klub asal London yaitu Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, Fulham, dan West Ham United tahun 2008 silam. Kritikan itu mengacu upah rendah yang diberikan pihak klub kepada para pegawai mereka.

Dari survei yang diadakan Fair Pay Network, diketahui bahwa gaji per jam yang diterima petugas kebersihan hingga staf katering lima tim asal London tersebut hanya berada sedikit di atas ambang minimum £5,52 atau setara Rp96,384 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nominal ini jauh dari angka ideal berdasarkan survei Fair Pay Network. Dari penelitian itu diketahui bahwa upah layak untuk seorang pegawai berada di angka £7,45 atau Rp130,092 ribu per jam di London dan £6,80 (Rp118,741 ribu) di luar London.

Gara-gara Upah Tak Layak, Johnson Pernah Kritik Klub InggrisBoris Johnson menggantikan Theres May yang mundur dari posisinya. (REUTERS/Simon Dawson)
"Kekhawatiran muncul dari saya mengenai rendahnya bayaran pekerja di London untuk lima klub Liga Primer Inggris," ujar Johnson.

Mantan Menteri Luar Negeri Inggris itu menyatakan lima klub tersebut sebenarnya bakal dapat keuntungan apabila memberikan upah yang lebih baik untuk karyawan mereka.

Gara-gara Upah Tak Layak, Johnson Pernah Kritik Klub Inggris
"Staf yang dapat bayaran pantas akan cenderung produktif, loyal, dan berkomitmen. Jadi contoh yang bagus jika Anda setuju membayar pekerja dengan upah rendah sesuai dengan upah yang berlaku di London. Saya mendorong Anda untuk melakukannya," ia menuturkan.

Direktur Fair Pay Network, Mark Donne, pun mengkritik jomplangnya perbedaan gaji yang diterima pemain hingga eksekutif klub jika dibandingkan dengan para pegawai yang tidak berada di level atas.

"Sepak bola jadi salah satu industri yang paling tidak setara [soal hak pegawai]. Olahraga yang sangat kaya dengan orang-orang yang melayaninya hidup dalam kemiskinan," tuturnya.

Johnson sendiri baru terpilih sebagai PM Inggris menggantikan Theresa May yang mundur dari jabatannya pada 7 Juni lalu. Johnson mendapatkan 92.153 suara dan mengalahkan pesaingnya Jeremy Hunt dengan 46.656 suara. (jal/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER