Jakarta, CNN Indonesia -- Melihat
drawing ganda putra
Kejuaraan Dunia Badminton 2019, hasil
drawing nomor ganda putra terbilang buruk karena tiga andalan untuk meraih gelar justru bertumpuk di blok atas. Namun ada sisi positif di balik hal tersebut.
Indonesia punya tiga unggulan di nomor ganda putra, yaitu
Kevin Sanjaya Sukamuljo/
Marcus Fernaldi Gideon (unggulan 1),
Mohammad Ahsan/
Hendra Setiawan (4), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (7). Dari banyak kemungkinan yang bisa terjadi, justru tiga ganda itu bertumpuk semua di blok atas.
Kehadiran tiga ganda tersebut di blok atas membuat peluang menyaksikan All Indonesian Final menjadi mengecil. Masih ada peluang karena di blok bawah terdapat Berry Angriawan/Hardianto. Namun peluang tentu tak akan sebesar bila Ahsan/Hendra atau Fajar/Rian berada di blok yang berbeda dengan Kevin/Marcus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dari sudut pandang sisi unggulan,
drawing ganda putra adalah hasil yang buruk. Maka dari segi perjalanan ke final, maka
drawing ini adalah
drawing yang bagus. Bahkan sangat bagus.
Dengan adanya tiga unggulan Indonesia di blok atas, maka unggulan yang tersisa di blok atas adalah Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (8), Lee Yang/Wang Chi-Lin (11), Liao Min Chun/Su Ching Heng (13), Goh V Shem/Tan Wee Kiong (14), dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (15).
 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berada di blok atas bersama Kevin/Marcus dan Fajar/Rian. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Deretan unggulan tersebut di atas kertas di bawah trio ganda putra Indonesia. Itu berarti, wakil Indonesia punya peluang besar untuk terus melaju.
Bila lancar, Kevin/Marcus bakal bentrok dengan Fajar/Rian di babak perempat final. Setelah itu, Kevin/Marcus atau Fajar/Rian akan berjumpa Ahsan/Hendra di babak semifinal.
Di atas kertas, Kevin/Marcus adalah harapan terbesar untuk meraih gelar juara dunia. Dalam dua edisi sebelumnya, Kevin/Marcus selalu mendapat kejutan dan kalah di babak perempat final.
Dengan adanya Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra di jalan yang sama dengan Kevin/Marcus, maka hal itu bakal menguntungkan.
Dari segi
head to head, Kevin/Marcus punya rekor bagus bila berjumpa pemain Indonesia dan unggul atas Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra sehingga peluang Kevin/Marcus untuk melaju ke babak selanjutnya bakal makin besar.
Andai Kevin/Marcus terhenti di perempat final atau semifinal, maka bakal ada harapan tetap pemain Indonesia yang melangkah ke babak selanjutnya.
Tiga ganda putra unggulan di blok atas untuk satu tiket final adalah sebuah harapan yang sangat mungkin mendekati kenyataan.
 Tiga ganda unggulan di blok atas memperbesar peluang Indonesia menempatkan satu wakil di babak final. ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
Jonatan vs Ginting di Tunggal PutraTiga pemain tunggal putra, Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Tommy Sugiarto juga berada di blok yang sama, bahkan dalam 1/4 blok yang sama.
Status sebagai unggulan keempat tentu membuat membuat Jonatan diharapkan setidaknya bisa lolos ke babak semifinal. Namun dalam perjalanan menuju babak semifinal, Jonatan kemungkinan akan berjumpa Tommy Sugiarto di babak 16 besar dan Ginting di partai perempat final.
Ginting yang berstatus sebagai unggulan keenam dan kuda hitam di Kejuaraan Dunia Badminton 2019 harus menerima kenyataan bahwa ia ada di satu jalur dengan Jonatan. Tapi, hal ini juga bisa jadi positif karena akan ada tiga pemain Indonesia di jalur yang sama untuk memperebutkan satu tiket menuju semifinal.
Jonatan, Ginting, dan Tommy harus mewaspadai Rajiv Ouseph, Jan O Jorgensen, atau Sai Praneeth yang punya potensi menjegal mereka.
 Jonatan Christie bisa bertemu Tommy Sugiarto dan Anthony Ginting dalam perjalanan menuju babak semifinal. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Peluang Bagus Praveen/MelatiPada nomor tunggal putri, Gregoria Mariska dan Fitriani sudah harus bersiap menghadapi unggulan di babak awal. Fitriani mungkin bakal berjumpa Michelle Li di babak kedua sedangkan Gregoria punya peluang bertemu Ratchanok Intanon di babak ketiga.
Di nomor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang jadi unggulan kelima bakal berada di jalur yang sama dengan Kim So Yeong/Kong Hee Yong yang menghentikan mereka di Indonesia dan Jepang atau Chen Qingchen/Jia Yifan yang menaklukkan mereka di All England dan Australia.
Sementara itu di nomor ganda campuran, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva ada di blok yang berbeda.
Sebagai unggulan keenam jalur Praveen/Melati lebih bagus dibandingkan Hafiz/Gloria. Pasalnya, unggulan terberat di jalur Praveen/Melati menuju semifinal adalah unggulan keempat, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Praveen/Melati memenangkan dua duel terakhir lawan Dechapol/Sapsiree sehingga hal tersebut bisa jadi modal bagus untuk mereka.
Hafiz/Gloria mungkin bakal berjumpa Zheng Siwei/Huang Yaqiong di babak 16 besar. Hafiz/Gloria bisa bersandar pada hasil di Japan Open untuk berharap bisa melaju jauh di turnamen ini.
(har)