Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda
badminton Indonesia
Sigit Budiarto mengucapkan selamat atas prestasi
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berhasil menempati peringkat satu dan dua dunia.
Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra menduduki peringkat satu dan dua dunia ranking Badminton World Federation (BWF) per 6 Agustus 2019. Buat Sigit ini adalah catatan yang luar biasa.
Sigit yang pernah berpasangan dengan Candra Wijaya kala masih aktif berharap hasil yang diraih kedua pasangan ganda putra Indonesia itu bisa menjadi contoh buat para pemain junior ke depannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selamat buat Minions [julukan Kevin/Marcus] dan Ahsan/Hendra. Ini pencapaian yang luar biasa dari kedua pasangan, muda dan senior. Terlebih untuk senior, mereka masih bisa menunjukkan konsistensi, semangat juangnya yang bisa dijadikan contoh buat juniornya," ucap Sigit kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/8).
Sigit berharap torehan yang sama juga bisa dibuat pebulutangkis Indonesia di sektor lainnya. Terlebih, apa yang telah dibuat Kevin/Marcus dan Ahsah/Hendra bisa dijadikan acuan berprestasi.
 Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra merupakan ganda putra andalan Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sigit mengatakan ini bukan kali pertama dua ganda Indonesia menduduki peringkat satu dan dua dunia. Sigit mengaku pernah melakukannya pada pertengahan 1990an.
"Dulu saya juga pernah di era 1997-an. Saya sebagai junior bersama Candra dan Ricky Subagja/Rexy Mainaky seniornya," sebut Sigit.
Terpisah, Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto juga turut bangga dengan adanya dua ganda putra Indonesia di urutan teratas peringkat dunia.
Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra disebut Budi bisa menjadi teladan dan inspirasi buat pemain lain. Kredit lebih diberikan Budi buat Hendra yang tak putus semangat untuk kembali meraih sukses di ajang Olimpiade bersama Ahsan di Tokyo 2020. Pada 2008, Hendra sudah pernah mencicipi medali emas Olimpiade di Beijing bersama Markis Kido.
"Masing-masing punya motivasi yang mendorong untuk bisa menjadi seperti sekarang di usia yang tak lagi muda. Ini jadi contoh bagi para pemain muda untuk mengejar prestasinya dan kalau bisa melebihi," ucap Budi.
Budi berharap proses yang telah dijalani pebulutangkis Indonesia di sektor lain bisa mengikuti jejak ganda putra. Diakui Budi realistisnya belakangan hanya ganda putra yang bisa menghasilkan prestasi terbaik di berbagai ajang internasional.
"Semuan ada proses yang sedang berjalan. Tunggal putra ada di peringkat empat dan tujuh dunia, sudah patut kita syukuri. Untuk tunggal putri, perlu kerja keras dan berharap untuk perkembangan Fitriani dan Gregoria [Mariska Tunjung] supaya ke depan lebih baik."
"Di ganda putri saat ini kami sedang mencoba mendapatkan pelapis dari Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sudah ada Della/Rizki tapi ada juga Ketut/Tania yang diharapkan bisa memberikan hasil memuaskan. Di ganda campuran ada Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria. Kita harus optimistis kerja keras bisa membawa ke atas, ditunjang dengan nasib baik," ucap Budi.
(ttf/har)