Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Olimpiade Indonesia (
KOI) bakal menggelar Kongres Pemilihan (KP) untuk mencari Ketua Umum periode 2019-2023 pada 9 Oktober 2019.
Kepastian itu ditetapkan dalam Kongres Istimewa KOI yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Rabu (25/9). Selain menetapkan tanggal Kongres Pemilihan, Kongres Istimewa tersebut juga mengesahkan perubahan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) KOI dan membentuk Tim Penjaringan serta membuat syarat-syarat bakal calon Ketua Umum KOI yang baru.
"Hari ini rapat untuk membahas persiapan persyaratan dan dokumen-dokumen yang harus disiapkan oleh bakal calon ketua KOI. Pemilihan Ketua Umum dipercepat jadi 9 Oktober dari yang seharusnya 31 Oktober 2019," kata Plt Sekjen KOI, Helen Sarita Delima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perubahan Kongres Pemilihan, KOI disebut Helen juga harus berkonsultasi dengan IOC (Komite Olimpiade Internasional). Sebab, sebelumnya IOC sudah menentukan jadwal KOI untuk pemilihan ketua umum pada 31 Oktober.
[Gambas:Video CNN]Namun, lantaran waktu yang ditetapkan IOC dianggap terlalu mepet dengan gelaran SEA Games di Manila, Filipina yang dijadwalkan pada 30 November - 11 Desember 2019, KOI memilih untuk memajukan jadwalnya.
"Melalui Kongres Istimewa KOI, kami meminta izin untuk disetujui agar Kongres Pemilihan dimajukan. Akhirnya ditetapkan jadi tanggal 9 Oktober," jelas Helen.
"Kami minta cepat supaya tim kontingen SEA Games harus ada waktu yang cukup untuk membentuk tim [kepengurusan KOI] baru. Jadi SEA Games nanti sudah ada kepengurusan baru," imbuhnya.
Helen menambahkan soal waktu pendaftaran bakal calon Ketua Umum KOI 2019-2023 akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum KOI Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penjaringan pada 27 September mendatang.
Sejauh ini baru Raja Sapta Oktohari yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai Ketua Umum KOI 2019-2023. Helen mengungkapkan tidak ada masalah jika nantinya hanya ada satu calon yang maju dalam Kongres Pemilihan Ketua Umum KOI.
(ttf/jun)