Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
UFC, Dana White, mengatakan petarung Irlandia
Conor McGregor ingin balas dendam kepada petarung Rusia
Khabib Nurmagomedov.
McGregor kalah dari Khabib dengan kuncian leher dari belakang dalam UFC 229 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada 6 Oktober 2018. Pertarungan tersebut sekaligus menambah daftar kekalahan McGregor menjadi empat kali sejak terjun di dunia seni bela diri campuran (MMA) pada 2008.
"Conor adalah salah satu dari tiga petarung terbaik di dunia. Conor sangat fokus pada balas dendam. Ia ingin balas dendam lawan Khabib," kata White seperti yang dikutip dari
LA Sueur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kalah dari Khabib, McGregor belum membuka kesempatan untuk bertarung melawan petarung MMA manapun.
 Khabib Nurmagomedov saat menaklukkan Conor McGregor. (Harry How/Getty Images/AFP) |
Sementara Khabib berhasil mempertahankan catatan kemenangan dia dengan menumbangkan petarung Amerika, Dustin Poirier, dalam UFC 242 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 7 September 2019. Kemenangan atas Poirier membuat Khabib semakin tak terkalahkan dengan catatan 28 kali menang tanpa kalah.
Usai Poirier, sejumlah nama petarung mulai muncul ke permukaan sebagai lawan Khabib selanjutnya. Salah satunya adalah petarung Amerika Tony Ferguson.
"Saya pikir Khabib harus melawan Tony Ferguson. Kita akan lihat bagaimana pertarungan berikutnya nanti," ucap White.
[Gambas:Video CNN]The Eagle, julukan Khabib, sempat berharap pertarungan UFC berikutnya yang dikabarkan menghadapi Ferguson bisa digelar di Rusia. Stadion Luzhniki di Kota Moskow disebut-sebut sebagai target Khabib saat melawan Ferguson.
Jika duel dengan Ferguson bisa digelar di Stadion Luzhniki, maka Khabib berpeluang mencetak rekor jumlah penonton yang hadir di pertarungan UFC. Akan tetapi, impian Khabib tampil di negara sendiri bisa buyar lantaran UFC memiliki rencana lain.
Pihak promosi dikabarkan akan menunjuk Kota New York sebagai tuan rumah laga Khabib vs Ferguson.
(map/bac)